Bagikan:

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami peningkatan menjadi 110,64 pada Juli 2023. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan angka ini lebih baik dari Juni 2023 yang sebesar 110,41.

“Terdapat empat komoditas yang mempengaruhi kenaikan ini, yaitu kelapa sawit, gabah, kopi, dan kakao atau coklat biji,” ujarnya kepada wartawan dalam konferensi pers Selasa, 1 Agustus.

Menurut Pudji, openingkatan NTP tertinggi ada di subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR) sebesar 1,34 persen dengan komoditas kelapa sawit, kopi, kakao, dan karet.

“Untuk NPT yang turun, paling dalam di subsektor hortikultura (NTPH) yang terkontraksi 3,22 persen dengan komoditas bawang merah, cabai rawit, tomat, dan petai,” tuturnya.

Lebih lanjut, dari sisi Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) nasional Juli 2023 tercatat sebesar 111,41. Torehan itu naik 0,27 persen dibanding NTUP Juni dengan 111,11.

Dalam kesempatan tersebut Pudji juga menyampaikan terjadi penurunan inflasi umum (indeks harga konsumen/IHK) dari sebelumnya 3,52 persen year on year (yoy) di Juni menjadi 3,52 persen saat Juli 2023. Pun demikian dengan inflasi inti yang melandai 2,43 persen yoy dari sebelumnya 2,58 persen.

Disebutkan bahwa kenaikan inflasi IHK justru terjadi secara bulanan (month to month/mtm) dari 0,14 persen mtm per Juni menjadi 0,21 persen per Juli.

“Inflasi bulan ke bulan itu lebih tinggi di Juli 2023 dibanding Juni 2023. Kelompok pendidikan signifikan menyumbang inflasi pada bulan lalu (seiring tahun ajaran baru anak sekolah),” kata Pudji.