Bagikan:

JAKARTA - Indosat Ooredoo Hutchison (ISAT) membukukan laba bersih sebesar Rp1,9 triliun pada semester I- 2023. Besaran tersebut menurun 41,46 persen year on year (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp3,26 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan laba bersih perseroan ditopang oleh pendapatan yang mencapai Rp24,7 triliun pada semester I-2023, atau meningkat 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dia menjelaskan, pertumbuhan pendapatan perseroan dikontribusikan dari pendapatan selular yang naik 8,4 persen (yoy), pendapatan Multimedia, Data Communication, and Internet (MIDI) bertambah 15,7 persen (yoy), serta layanan telekomunikasi meningkat 25,9 persen (yoy).

Selanjutnya, EBITDA perseroan tercatat sebesar 24 persen (yoy) menjadi Rp11,4 triliun, dengan marjin EBITDA mencapai 46,1 persen pada semester I- 2023.

“Pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras seluruh karyawan yang didukung oleh para mitra dan pemegang saham kami, dalam mencapai tujuan bersama yaitu memberdayakan Indonesia,” ujar Vikram mengutip Antara.

Vikram melanjutkan, percepatan integrasi jaringan dengan teknologi Multi Operator Core Network (MOCN) mulai menunjukkan hasil, yang mana perseroan mencatat pertumbuhan total pelanggan sebesar 4 persen (yoy) atau 3,8 juta menjadi 100 juta pada semester I- 2023.

Selain itu, peningkatan pendapatan rata- rata per pengguna (Average Revenue Per User, ARPU) tercatat menjadi Rp35.800 pada kuartal kedua dan trafik data meningkat sebesar 16,8 persen (yoy) atau lebih dari 7.000 Petabyte.

Vikram menjelaskan, seluruh peningkatan layanan tersebut ditopang oleh lebih dari 215 ribu total BTS pada semester I-2023 yang meningkat 8,5 persen (yoy), dengan 167 ribu merupakan BTS 4G.

“Percepatan integrasi MOCN yang dikombinasikan dengan strategi Go-to-Market yang tepat, membawa kami pada jalur yang tepat dalam memberikan pengalaman terbaik kepada seluruh pelanggan,” ujar Vikram.