JAKARTA - PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney memprediksi dampak ekonomi dari penyelenggaraan Asia Road Racing Championship (ARRC) 2023 bisa mencapai Rp300 miliar.
ARRC 2023 akan diselenggarakan pada tanggal 11-13 Agustus 2023 mendatang di Pertamina Mandalika International Circuit, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono mengatakan, InJourney sebagai Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung sangat mendukung penuh ajang Balap Idemitsu FIM ARRC 2023 ini.
Pasalnya, ajang ini dapat membuat ekonomi bergerak.
Maya juga meyakini ajang ARRC ini bisa menjadi pemanasan untuk ajang MotoGP yang akan diselenggaran pada Oktober 2023 mendatang.
“Kalau saya mengacu dengan event-event sebelumnya sekitar Rp300 miliar kurang lebih. Tapi nanti kita lihat, ini pertama kali bagaimana kira-kira multiplier effect-nya,” tuturnya kepada wartawan, Kamis, 27 Juli.
“Jadi memang ini gotong royong bersama-sama, kalau kita bicara multiplier effect itu kan penyerapan tenaga kerja, pemerataan ekonomi, akomodasi, transportasi dan lain sebagainya,” sambungnya.
Terkait dengan kekhawatiran ajang ARRC 2023 bisa merugikan seperti gelaran WSBK, Maya mengatakan semua pihak banyak belajar dari pengalaman sebelumnya.
“Jadi mau enggak mau harus ada trial and error, bisnis model akan kita evaluasi, dan lain sebagainya,” ucap Maya.
BACA JUGA:
Contohnya, kata Maya, pada gelaran ARRC 2023 ini pihaknya menggandeng promotor event, dengan harapan ajang balapan motor bergengsi di Asia ini bisa lebih atraktif untuk memancing masyarakat menonton.
“Salah satu pelajarannya, kali ini kami menggandeng juga co-promotor dengan Dyandra. MotoGP juga hal yang sama, kita juga mengerti ternyata harus ada side event. Jadi tentunya pasti ada pembelajaran, dari situ kita pasti ada trial and error,” jelasnya.