JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebut, pembiayaan proyek strategis nasional (PSN) di Pulau Jawa didominasi skema kerja sama pemerintah dan badan usaha atau KPBU.
"Kalau di Jawa kebanyakan investasi atau KPBU, tetapi untuk di luar Jawa lebih banyak lewat penugasan. Jadi, adil kalau semua menggunakan APBN di Jawa, yang di luar Jawa tidak kebagian," kata Basuki dalam acara Conference on National Strategic Projects (PSN) di Jakarta, pada Rabu, 26 Juli.
Basuki mengungkapkan, dalam pembiayaan PSN ada tiga skema utama, yakni skema APBN, KPBU, dan penugasan melalui perusahaan BUMN.
Untuk skema APBN, pendanaan PSN tercatat mencapai Rp47,56 triliun hingga saat ini. Pendanaan tertinggi digunakan di sektor sistem penyediaan air minum (SPAM) yang menyerap anggaran hingga Rp37,3 triliun.
Adapun untuk skema KPBU, total pendanaan PSN tercatat senilai Rp151,44 triliun. Pendanaan melalui skema tersebut telah membiayai 20 proyek ruas jalan tol sebesar Rp150,42 triliun dan 3 proyek SPAM yang tercatat sebesar Rp1,02 triliun.
Kemudian, skema ketiga yang digunakan dalam proyek PSN yaitu skema penugasan melalui perusahaan BUMN. Tercatat, total pembiayaan PSN melalui skema penugasan BUMN mencapai Rp53,24 triliun, hingga saat ini. Skema tersebut hanya digunakan untuk pembiayaan sektor jalan tol, di antaranya 7 proyek ruas jalan tol dengan total pendanaan Rp53,24 triliun.
Lebih lanjut, kata Basuki, skema pembiayaan alternatif itu juga dapat mempererat kerja sama antar banyak pihak, khususnya pemerintah dengan swasta. Skema-skema pembiayaan alternatif telah mewujudkan banyak infrastruktur, agar selesai tanpa terlalu membebani anggaran negara.
BACA JUGA:
"Tidak mungkin dilakukan hanya dengan APBN saja, tetapi juga untuk melibatkan peran swasta dalam menciptakan bisnis," ungkapnya.
Sekadar diketahui, hingga Juli 2023, Kementerian PUPR telah menyelesaikan 87 Proyek Strategis Nasional (PSN) dari target 125 PSN yang diamanahkan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian.
Sebanyak 87 PSN yang telah diselesaikan tersebut terdiri dari 36 bendungan, 2 proyek irigasi, 27 ruas jalan tol, 4 ruas jalan non tol, 3 sistem penyediaan air minum (SPAM), 7 proyek perumahan, 7 pintu lintas batas negara (PLBN), dan 1 infrastruktur pendidikan.