JAKARTA - Sejak diluncurkan secara resmi oleh Bank Indonesia pada 17 Agustus 2019 lalu, QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) telah menjadi salah satu metode pembayaran favorit masyarakat Indonesia.
Jumlah masyarakat yang menggunakan QRIS terus bertambah seiring dengan makin banyaknya pedagang yang menjadikan QRIS sebagai salah satu metode pembayaran. Pasalnya kanal pembayaran ini membuat proses transaksi menjadi lebih cepat, lebih mudah, dan tentu saja lebih aman.
Hingga April 2023 lalu, menurut catatan Bank Indonesia, jumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran bertambah menjadi 25,4 juta merchant (pedagang). Meningkat lebih dari 1 juta merchant dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 23,97 juta merchant seperti yang dicatat Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Target Bank Indonesia adalah 45 juta UMKM menggunakan QRIS pada tahun ini.
Makin banyaknya jumlah merchant yang menggunakan QRIS dan terus meningkatnya minat masyarakat terhadap QRIS membuat nilai dan volume transaksi lewat QRIS terus bertambah. Pada sepanjang tahun 2022, menurut catatan ASPI, transaksi lewat QRIS mencapai 1 miliar transaksi dengan nilai transaksi lebih dari Rp100 triliun.
Hingga Februari 2023 lalu, menurut data Bank Indonesia, nilai transaksi lewat QRIS tercatat sebesar Rp12,28 triliun dengan volume transaksi sebanyak 121,8 juta transaksi.
Dalam usaha untuk memenuhi target 45 juta UMKM pengguna QRIS pada tahun ini, Bank Indonesia bersinergi dengan berbagai pihak terkait untuk memasyarakatkan QRIS hingga ke pelosok daerah. Para penyedia jasa sistem pembayaran (PJSP) didukung dan didorong untuk memperluas akseptasi sistem pembayaran dengan QRIS kepada masyarakat dan pedagang. Dan para pelaku UMKM didorong untuk menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran agar bisa bersaing dalam industri digital yang makin pesat ini.
PT Yukk Kreasi Indonesia ambil bagian dalam upaya memperluas akseptasi sistem pembayaran dengan QRIS, baik kepada masyarakat maupun kepada pedagang. Salah satu langkah konkret yang diambil PT Yukk Kreasi Indonesia adalah dengan terlibat aktif dalam berbagai festival kuliner.
“Kami terlibat dalam berbagai festival, salah satunya festival kuliner, karena kami mendukung para pelaku UMKM untuk maju dan berkembang. Dengan QRIS, mereka pasti akan lebih maju dan lebih kompetitif dalam ekonomi digital ini. Mengapa? Karena transaksi dengan QRIS itu jauh lebih mudah, lebih aman, dan tentu saja lebih cepat,” kata Agustino, Co-Founder dan CMO dari PT Yukk Kreasi Indonesia, Sabtu 22 Juli.
BACA JUGA:
Dengan layanan YUKK Payment Gateway, PT Yukk Kreasi Indonesia mendukung sekaligus mendorong para pelaku usaha, baik UMKM maupun usaha berskala besar, untuk terjun ke dalam ekosistem digital. Pasalnya ekonomi digital diprediksi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Pada 2025 mendatang, ekonomi digital di Indonesia diproyeksikan tumbuh 20 persen dari tahun 2021 menjadi 146 miliar dolar AS.
“Ini adalah peluang sekaligus tantangan. Apakah kita bisa? Pasti bisa. Kita punya banyak UMKM. Kita juga punya infrastruktur yang mumpuni. Kami, PT Yukk Kreasi Indonesia, terlibat dalam transformasi digital ini dengan menyediakan layanan yang kami yakin bisa sangat mempermudah para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis. Kami menyediakan berbagai saluran pembayaran, mulai dari QRIS hingga virtual account,” tegas Agustino.