Bagikan:

JAKARTA - Kinerja PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dinilai bakal semakin moncer hingga akhir tahun 2023. Hal ini tidak lepas dari faktor peningkatan daya beli masyarakat, invoasi produk, dan penguatan jaringan distribusi yang terus dilakukan perseroan.

RHB Sekuritas Indonesia dalam risetnya menyebut, penjualan produk herbal modern diprediksi tetap menjadi andalan utama penopang pertumbuhan kinerja keuangan Sido Muncul ke depan.

"Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan bersamaan dengan kecenderungan mengonsumsi obat-obat herbal menjadi faktor penguat kinerja keuangan pereroan ke depan," tulis riset RHB Sekuritas, dikutip Jumat 21 Juli.

Di tengah pertumbuhan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, Sido Muncul yang paling diuntungkan sebagai pemimpin pasar produk herbal, khususnya Tolak Angin, dengan margin keuntungan besar.

Selain faktor tersebut, pertumbuhan kinerja keuangan perseroan akan didukung inovasi produk. Perseroan sebelumnya telah meluncurkan produk baru Esemag yang mendapatkan sambutan positif dari pasar.

Begitu juga dengan bisnis food and bavarages menunjukkan potensi penguatan. Segmen ini diharapkan menjadi penopang pertumbuhan kinerja keuangan ke depan.

Pertumbuhan emiten berkode saham SIDO ini juga akan didukung penguatan jaringan distribusi. Menurut dia, penguatan tersebut tentu akan memperluas potensi pasar perseroan baik melalui jaringan ritel modern maupun tradisional

Sementara itu BRI Danareksa Sekuritas menilai, menjelaskan kinerja bottom line kuartal I Sido Muncul mampu tumbuh karena terselamatkan oleh efisiensi biaya operasional. Hal ini menyusul pertumbuhan yang terbatas pada kinerja keuangannya.

Sebagai informasi, SIDO mencatatkan penjualan sebesar Rp907,30 miliar atau tumbuh 3,04 persen secara tahunan (YoY). Sementara laba bersih tumbuh 1,78 persen YoY menjadi Rp300,28 miliar.

Untuk pendapatan, pendorongnya dari pertumbuhan pada segmen makanan dan minuman (F&B) sebesar 7,1 persen YoY lantaran ekspor yang lebih kuat dan dukungan produk barunya, RTD Alang Sari.

BRI Danareksa Sekuritas mengekspektasikan penjualan keseluruhan produk SIDO yang lebih baik di kuartal II. Hal ini disebabkan tingkat stok di pengecer dan grosir yang masih di level rendah hingga normal.

"Oleh karena itu, kami memperkirakan penjualan yang lebih kuat pada Mei dan Juni 2023 akan mendukung pendapatan kuartal II 2023," jelas riset tersebut.

Secara keseluruhan, BRI Danareksa Sekuritas mengestimasikan SIDO membukukan pendapatan sebesar Rp4,32 triliun atau tumbuh 11,91 persen YoY. Sementara laba bersih diperkirakan tumbuh 12,72 persen menjadi Rp1,24 triliun.