Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Pendidikan dan Penyuluhan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM) KP menyelenggarakan kegiatan 'Pelatihan Sertifikasi Nelayan (SKN)' di Kab. Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara (Malut), pada pertengahan Juli 2023.

Pelaksanaan pelatihan ini diinisiasi Anggota Komisi IV DPR RI Alien Mus yang dalam kesempatan itu diwakili oleh Ketua DPD II Kab. Halmahera Selatan, Umar Hi Soleman.

Dalam kegiatan tersebut, KKP melaksanakan sertifikasi kepada 300 nelayan di Maluku Utara. Program sertifikasi nelayan ini dimaksudkan untuk meningkatkan skill dan kemampuan teknis nelayan, agar kecelakaan kerja di laut dapat diminimalisir dan tidak melakukan praktik penangkapan ikan yang melanggar ketentuan.

Kepala Badan Pendidikan dan Penyuluhan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan I Nyoman Radiarta mengatakan, pelatihan dan sertifikasi untuk masyarakat KP merupakan salah satu program strategis BPPSDM KP pada program Vocational Goes to Actors (VOGA) sebagai upaya meningkatkan kapasitas teknis dan pengetahuan dalam penangkapan ikan yang bertanggung jawab.

"Tujuan utamanya agar nelayan cakap saat mengoperasikan kapal, dapat meningkatkan hasil tangkapan ikan, mengurangi risiko kecelakaan saat melaut, serta sebagai salah satu upaya mencegah terjadinya illegal fishing untuk mengetahui kapal-kapal yang tidak berizin," kata Nyoman dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 20 Juli.

Hal senada disampaikan Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) Lilly Aprilya Pregiwati. Lily mengatakan, bahwa peserta mendapatkan sertifikat sebagai tanda seorang nelayan kompeten untuk bekerja pada kapal perikanan.

Dia juga menambahkan, sertifikasi tersebut merupakan bukti bahwa nelayan memiliki pengetahuan dasar pelayaran dan operasi penangkapan ikan, pengenalan keselamatan kerja, hingga pertolongan pertama pada kecelakaan.

"Sertifikasi ini merupakan kompetensi nelayan yang bekerja pada kapal 5 GT ke bawah dan anak buah kapal (ABK) dengan kapal berukuran 5-30 GT," ucap Lily.

Program sertifikasi nelayan ini pun mendapat respons yang baik dari para peserta. Salah satunya Abas Makehalala, yang merupakan anggota Kelompok Nelayan Lumba-lumba.

"Terima kasih telah menyelenggarakan kegiatan pelatihan ini. Kami akan mengimplementasikan ilmu yang telah diberikan. Kami juga mengharapkan kegiatan pelatihan ini bisa terlaksana secara berkelanjutan, sehingga yang semula nelayan kecil, bisa berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi," ungkapnya.