JAKARTA - Deputi Eksploitasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Wahju Wibowo menyampaikan bahwa SKK Migas menargetkan 11 proyek hulu migas untuk on stream di tahun 2023.
Proyek-proyek ini diharapkan akan menambah kapasitas produksi sebesar 19.077 BOPD dan 454 MMSCFD.
“Sebagian besar proyek tersebut akan On stream pada Q3 dan Q4 tahun 2023 dengan capex sebesar 709,2 juta dolar AS atau setara Rp10,64 triliun” kata Wahju dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa 18 Juli.
Terkait dengan Proyek Strategis Nasional Hulu Migas 2023 Wahju menyampaikan Tangguh Train 3 dipastikan akan first drop LNG sebelum tanggal 17 Agustus 2023, untuk Indonesia Deepwater Development Pengalihan Participating Interest rencana selesai Juli 2023 dan on stream pada tahun 2027,
“Sementara Abadi Masela pengalihan Participating interest diharapkan rampung bulan Juli 2023 dengan target onstream tahun 2029,” lanjut Wahju.
Sementara itu Deputi Eksplorasi Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja, Benny Lubiantara, pada kesempatan yang sama menyampaikan bahwa penemuan eksplorasi tahun 2023 menghasilkan total sumberdaya 216 MMBOE.
BACA JUGA:
“Dari 11 sumur eksplorasi, 6 sumur telah selesai, 6 discovery, 1 sumur belum di test dan 4 sumur masih on going” ujar Benny.
Selain itu, dalam rangka mendukung penurunan emisi karbon, Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko menyampaikan bahwa industri hulu migas juga telah melakukan sejumlah langkah.
“Beberapa langkah yang telah dilakukan antara lain pilot project teknologi Huff and Puff dan inisiasi teknologi CCS-CCUS, manajemen penggunaan energi, pengurangan fugitive emission, zero routine flaring, formulasi kebijakan dan kegiatan penghijauan’ ujar Rudi.