Proyek Jumelai Senilai Rp1,1 T Diresmikan: Tambah Kapasitas Produksi Gas Nasional 45 MMSCFD
Persemian on stream Proyek Jumelai North Sisi, North Jubi di Kutai Kartanegara, Kalimantan Tmur. (Dok. PHM)

Bagikan:

JAKARTA – SKK Migas bersama PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) meresmikan on stream proyek pengembangan Lapangan Jumelai dari Proyek Jumelai North Sisi, North Jubi (JSN) di Lapangan Senipah-Peciko-South (SPS) Mahakam, Samboja, Kutai Kartanegara, Kaltim, Jumat 20 Mei 2022.

Seremoni ini menandakan dimulainya aliran gas dari anjungan JML1 di Lapangan South Mahakam ke Lapangan SPS. Proyek Jumelai merupakan proyek fasilitas produksi pertama dari PHM yang beroperasi di tahun 2022.

Acara peresmian on stream Proyek Jumelai dilakukan dengan pembukaan ramp-up sumur JUM-102.G1 yang dilakukan secara simbolis oleh Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno di Control Room Lapangan SPS.

“Estimasi produksi dari proyek ini adalah gas sebesar 45 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari) dan kondensat 710 BCPD (barel kondensat per hari). Dengan produksi yang cukup besar, maka produksi dari Lapangan Jumelai menjadi salah satu penopang kebutuhan migas nasional sekaligus sebagai penggerak roda perekonomian bagi Indonesia, khususnya di Provinsi Kalimantan Timur,” kata Julius kepada wartawan, Sabtu, 21 Mei.

Ia menyebutkan, secara keseluruhan proyek ini dapat diselesaikan dalam waktu lebih kurang 24 bulan dengan nilai investasi sebesar 65 juta dolar AS atau sekitar Rp1,1 triliun.

Julius juga mendorong agar PHM dapat memenuhi target tahun 2022 yakni lifting gas sebesar 498 MMSCFD dan lifting minyak 26 ribu BOPD (barel minyak per hari).

“Pemenuhan target tersebut akan didukung oleh proyek-proyek fasilitas produksi PHM lain yang akan on stream di 2022 yaitu Proyek North Sisi North Nubi di Agustus 2022 dan Proyek Bekapai 3 di November 2022. Oleh karena itu kami berharap agar perwira PHM dapat memberikan segala upaya agar kedua proyek tersebut juga dapat on stream tepat waktu,” imbuh dia.

Dalam kesempatan yang sama, Senior Manager Project PHM Setyo Sapto Edi menjelaskan bahwa Proyek JSN merupakan proyek green field pertama yang dikerjakan oleh PHM sejak alih kelola dari operator sebelumnya ke Pertamina.

Proyek ini dimulai setelah mendapat persetujuan plan of development pada Juli 2018, dilanjutkan dengan final investment decisionpada Oktober 2019, dan eksekusi proyek di bulan Juni 2020 melalui penandatanganan kontrak bersama mitra kerja yaitu PT Meindo Elang Indah sebagai pelaksana proyek.

 Sementara General Manager PHM Raam Krisna mengatakan Proyek JSN adalah bukti nyata komitmen PHM untuk terus berinovasi dan melakukan optimasi dalam memenuhi kebutuhan energi nasional.

“Hal ini tentu tidak dapat diraih tanpa dukungan penuh dari SKK Migas, PHE, dan PHI selaku induk usaha,” tambahnya.

Krisna juga menyampaikan Proyek JSN telah mencatat sekitar 4,6 juta safe manhour tanpa ada kecelakaan kerja.

“Hal ini menjadi sangat penting karena keselamatan dalam bekerja adalah nilai utama yang dipegang oleh perusahaan khususnya oleh PHM,” ujarnya.

Diperkirakan on stream pertama sumur JUM-102 di anjungan JML1 ini adalah sebesar 20 MMSCFD dan akan terdapat 3 sumur yang nantinya dialirkan ke JML1. Dengan beroperasinya anjungan JML1, SKK Migas memperkirakan produksi gas PHM akan dapat kembali mencapai produksi tertingginya di tahun 2022 yaitu sebesar 527 MMSCFD.

Saat ini anjungan JML1 memiliki desain kapasitas produksi hingga 45 MMSCFD. Dengan rencana beroperasinya 3 anjungan Proyek JSN, diharapkan akan mampu memproduksikan gas sebanyak 135 MMSCFD dan menopang produksi migas dari WK Mahakam sebesar 20 persen pada tahun 2024.