Bagikan:

JAKARTA - Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia (Maskeei) mendukung upaya PT Astra Internasional Tbk dalam menjalankan misi Astra Green Energy. Langkah ini juga dalam rangka membantu pemerintah untuk mencapai target net zero emission di 2060.

Hal itu disampaikan Ketua Maskeei RM Soedjono Respati dalam Indonesia Energy Efficiency and Conservation Conference & Exhibition (IEECCE) 2023 di Tangerang, Banten, Kamis, 13 Juni 2023. Dalam acara tersebut juga dihadiri Head of Environment Astra, Bondan Susilo.

Jon Respati, sapaan akrab Ketua Maskeei, meyakini Astra sebagai perusahaan lama beroperasi di Indonesia, mampu menjalankan berbagai prinsip untuk menuju capaian Astra Green Energy dan net zero emission di 2060. Terlebih Astra memiliki lebih dari 270 anak perusahaan.

"Saya memercayai itikad Astra untuk membantu Indonesia. Baik dari proses produksi, menghasilkan barang maupun jasa, tetapi di dalam itikatnya membantu Indonesia dalam mencapai net zero emission 2060, saya tidak ragu lagi," ujar Jon Respati dalam acara tersebut.

Sementara itu, Head of Environment Astra, Bondan Susilo memastikan telah menjalani berbagai upaya untuk mencapai Astra Green Energy.

Sejauh ini, upaya yang dilakukan salah satunya dengan dalam dengan melakukan eleminasi atau konservasi energi. Kebijakan ini diterapkan dalam pengendalian emisi karbon.

Langkah ini di antaranya dengan tidak menyianyiakan energi yang tidak terpakai pada pabrik Astra, khususnya manufaktur otomotif.

"Ini menjadi penting bagi perusahaan konglomerasi seperti kami. Karena kita ingin mengatur kembali lebih dari 200 anak perusahaa kita mempunyai satu visi transisi yang sama," kata Bondan menjelaskan.

Salah satu upaya dalam mempercepat transisi energi, yakni dengan adanya Nota Kesepahaman antara PT PLN (Persero) dengan Grup Astra. Adapun kerja sama antara PLN dan Grup Astra untuk mempercepat transisi energi bersih, yaitu melalui pemasangan PLTS Atap dan pengembangan infrastruktur kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Kesepakatan antara PLN dan Astra juga mencakup rencana kerja sama pengembangan program Green Energy, pertukaran ilmu dan pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB). Serta, penyediaan layanan PLTS Atap dan Renewable Energy Certificate (REC) sebagai bentuk komitmen dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).

PLN bersama Astra juga berkomitmen untuk mendukung akselerasi penggunaan EBT melalui pemasangan PLTS Atap di 94 lokasi yang tersebar di Indonesia dengan total kapasitas 10,94 megawatt peak (MWp).

Sebelumnya, Grup Astra berhasil menghemat biaya operasional Rp127 miliar dengan total penurunan gas rumah kaca sebesar 235.000 ton CO2eq. Hal ini salah satu kontribusi keberlanjutan untuk lingkungan.

Seiring mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim, Astra juga berupaya menurunkan emisi gas rumah kaca. Melalui program Astra Green Energy, terpasang panel surya dengan total kapasitas 10.9 MWp, dan berhasil menurunkan penggunaan energi sebesar 1.800 Terajoule.