JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan bahwa sampai dengan semester I 2023 total penerimaan pajak telah mencapai Rp970,2 triliun. Menurut dia, jumlah itu setara dengan 56,5 persen dari pagu APBN tahun ini yang mematok besaran Rp1.718 triliun.
“Dalam dua tahun berturut-turut penerimaan pajak sangat tinggi,” ujarnya pada Senin, 10 Juli.
Adapun, capaian ini didukung oleh peningkatan harga komoditas dan juga pemulihan ekonomi nasional yang terus menguat. Meski demikian, Menkeu mengingatkan jika pertumbuhan pajak sudah memasuki fase moderat seiring dengan normalisasi harga.
Hal itu terlihat dari pertumbuhan pajak semester I 2023 yang sebesar 9,9 persen year on year (yoy), lebih rendah dari semester I 2022 dengan 58,2 persen.
“Ini menggambarkan tren normalisasi,” tuturnya.
BACA JUGA:
Menkeu merinci penerimaan pajak di paruh pertama 2023 terdiri dari PPh 21 sebesar Rp107,7 triliun, PPN impor Rp123,7 triliun, PPN dalam negeri Rp123,7 triliun, PPh final Rp57,1 triliun.
Lalu, PPh pasal 26 sebesar Rp45,7 triliun, PPh badan Rp263,7 triliun, PPh orang pribadi Rp9,3 triliun, dan PPh impor sebesar Rp36,5 triliun.
“Penerimaan pajak tumbuh sementara penerimaan kepabeanan dan cukai mengalami kontraksi,” tegas dia.
Adapun, total pendapatan negara hingga Juni 2023 adalah sebesar Rp1.407,9 triliun.