Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Asisten Pelaksana Jalan Nasional (PJN) DIY Wahyu Widiantoro mengungkapkan, jika jalur Pantai selatan (Pansela) belum menjadi jalur favorit seperti jalur pantai utara (pantura).

Menurut Wahyu, hal ini disebabkan beberapa paket konstruksi yang belum tersambung 100 persen.

"Insyaallah, kalau sudah nyambung saya yakin pasti banyak alternatif. Karena mudik kemarin juga banyak yang lewat Pansela," ujar Wahyu kepada media yang dikutip Jumat, 7 Juni.

Untuk saat ini, kata dia, pembangunan masih dilakukan secara bertahap namun sudah bisa dilalui kendaraan untuk kendaraan pengangkut penumpang.

Adapun pembangunan jalur yang saat ini masih berlangsung adalah pembangunan untuk Jalan Tepus hingga Jerukwudel II yang membentang sepanjang 10,92 km. Adapun proyek ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp266 miliar.

Kemudian untuk paket II, lanjut Wahyu, pihaknya akan membangun Jalan Baru Kretek hingga Girijati masih dalam tahap persiapan dan akan membentang sepanjang 5,64 km dengan dana sebesar Rp261 miliar.

Untuk pembangunan paket II saat ini sudah dilakukan lelang dan telah dimenangkan oleh BUMN Karya.

Saat ditanya mengenai perusahaan yang akan membangun jalur tersebut ia enggan menyebut nama perusahaan dan menunggu diumumkan oleh Kementerian PUPR.

"Kalau persiapan terkontrak sudah dimenangkan BUMN Karya," lanjut Wahyu.

Meski belum menjadi jalur favorit pengguna jalan, kata dia, jalur Pansela memiliki sejunlah obyek wisata sehingga menjadi salah satu keunggulan jalur ini.

"Mungkin salah satu keunggulan Pansela, trafiknya belum sepadat Pantura. Objek wisatanya jauh lebih banyak terutama pantai. Bentang alamnya lebih bagus," pungkas Wahyu.