JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa terjadi pertumbuhan transaksi digital di semua kanal pembayaran pada akhir Mei 2023. Hal itu ditegaskan Gubernur BI Perry Warjiyo saat menggelar konferensi pers tengah pekan ini.
“Transaksi sistem pembayaran terus naik dengan stabilitas sistem yang terjaga dan layanan pembayaran digital yang semakin meningkat,” ujarnya.
Menurut Perry, transaksi digital banking meningkat pesat sebesar 31,83 persen year on year (yoy) dan uang elektronik (UE) tumbuh sebesar 17,90 persen di bulan lalu.
“Sementara Transaksi Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), seperti kartu ATM dan debit serta kartu kredit tumbuh 8,31 persen,” tuturnya.
Perry menjelaskan adopsi dan penggunaan QRIS semakin meluas. Hal itu tercermin pada penambahan jumlah pengguna dan merchant QRIS, yang saat ini telah mencapai masing-masing 35,80 juta dan 26,1 juta.
BACA JUGA:
“QRIS mencatatkan total volume transaksi sebesar 744 juta, sejalan dengan pengembangan fitur QRIS di domestik dan antarnegara,” tegasnya.
Lebih lanjut, akseptasi BI-FAST juga terus meningkat dengan nilai transaksi bulan Mei 2023 mencapai Rp462 triliun dengan volume transaksi sebesar 161,2 juta.
Sementara itu, jumlah Uang Kartal yang Diedarkan (UYD) pada Mei 2023 tumbuh 4,5 persen yoy sehingga menjadi Rp972 triliun sejalan dengan kegiatan ekonomi.
“Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI, antara lain dengan melanjutkan kerja sama kelembagaan dalam pengedaran uang rupiah ke daerah 3T atau terluar, terdepan, terpencil,” Gubernur BI Perry Warjiyo.