Bagikan:

JAKARTA - Guna mendorong berkembangnya industri kecil dan menengah (IKM), Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menjalankan program pemberdayaan serta peningkatan daya saing IKM melalui penumbuhan Wirausaha Baru (WUB). Salah satunya dengan mendongkrak daya saing para pelaku IKM minuman herbal.

Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA Kemenperin telah menggelar seminar peningkatan literasi digital bagi wirausaha IKM minuman herbal di Konawe, Sulawesi Tenggara, dengan melibatkan sekitar 140 wirausaha minuman herbal di daerah tersebut.

Direktur Jenderal IKMA Kemenperin Reni Yanita menyebut, peningkatan kompetensi wirausaha melalui literasi digital selaras dengan program digitalisasi dan penerapan Industri 4.0 yang digagas pemerintah sejak 2018.

"Kami terus mendorong dan mendampingi IKM melakukan transformasi ekonomi digital, termasuk dalam hal pemanfaatan aset digital, e-commerce, serta teknologi dalam mendukung bisnis IKM, mulai dari proses untuk memperoleh bahan baku, produksi hingga pemasaran," ucap Reni dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 16 Juni.

Reni mengatakan, pengetahuan mengenai transformasi teknologi dan media digital sangat penting bagi WUB industri minuman herbal. Industri ini termasuk dalam kelompok industri pangan yang merupakan salah satu sektor industri yang high demand.

"Melalui penerapan literasi digital yang tepat, para pelaku IKM minuman herbal dapat secara langsung memanfaatkan teknologi dengan efektif dan efisien, seperti penyampaian informasi produk yang cepat dan tepat, serta pasar yang tidak terbatas," ujarnya.

Dirjen IKMA Kemenperin menambahkan, untuk terus meningkatkan jumlah WUB, pemerintah menyusun kebijakan dan perencanaan pembangunan industri yang tepat sasaran.

Menurut Reni, IKM merupakan penggerak roda perekonomian nasional dengan jumlahnya yang mencapai 4,4 juta unit usaha. Kontribusi nilai output IKM mencapai 21,17 persen terhadap industri pengolahan keseluruhan.

"Indonesia perlu terus menumbuhkan semangat dan ekosistem wirausaha untuk meningkatkan lapangan kerja. Ini bisa datang dari sektor mana saja, bahkan saat pandemi lalu tumbuh wirausaha IKM minuman herbal yang mendulang manisnya tren hidup sehat," kata dia.

Selain untuk industri minuman herbal, Ditjen IKMA Kemenperin juga menggelar seminar penumbuhan wirausaha baru IKM perbengkelan roda dua di Kabupaten Konawe. Kegiatan ini dihadiri oleh 140 wirausaha IKM perbengkelan roda dua. Adapun materi yang diberikan mengenai manajemen usaha serta wawasan mengenai perizinan berusaha dan permodalan.

Sementara itu, Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Ditjen IKMA Dini Hanggandari mengatakan, wirausaha IKM juga perlu memiliki mental kewirausahaan dengan menguasai beragam kompetensi teknis, manajerial, serta kreativitas dan inovasi.

"Kami perlu membekali WUB IKM perbengkelan roda dua dengan pengetahuan dalam hal perizinan usaha industri, kewirausahaan, hingga pembiayaan perbankan melalui KUR bagi IKM sehingga mereka bisa menjadi wirausaha yang mumpuni. Dengan menjadi seorang wirausaha, tentu mereka sangat berperan membantu pemerintah mendorong perekonomian daerah dan nasional," imbuh Dini.

Sekadar diketahui, Kemenperin menargetkan 12 ribu WUB tumbuh sepanjang 2023 atau lebih tinggi dari capaian tahun sebelumnya yakni sebanyak tiga ribu WUB. Oleh karena itu, Kemenperin terus menjalankan program pemberdayaan serta peningkatan daya saing IKM melalui penumbuhan Wirausaha Baru (WUB).