Bagikan:

JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan akan membangun infrastruktur sarana dan prasarana transportasi di destinasi wisata. Langkah ini dilakukan untuk mendukung program bangga berwisata di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Budi dalam kegiatan pameran “DiIndonesiaaja Travel Fair (DIATF) 2023. Acara tersebut diselenggarakan di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jumat, 19 Mei.

“Kami terus berkomitmen dalam membangun, meningkatkan peran, serta menghubungkan berbagai destinasi pariwisata, yang kelak akan menjadi sumber pendapatan bukan saja bagi negara, tetapi juga bagi pemerintah daerah, serta masyarakat setempat,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 19 Mei.

Lebih lanjut, Budi menjelaskan, dukungan pembangunan infrastruktur transportasi telah dilakukan di kawasan Destinasi Wisata Super Prioritas 5 Bali Baru. Sejumlah infrastruktur yang telah dibangun di antaranya yaitu membangun 13 titik pelabuhan penyeberangan di Danau Toba.

Lalu, pembangunan KA Bandara Yogyakarta International Airport–Kulonprogo. Kemudian, Pembangunan jalur Kereta Api (KA) Solo Balapan Bandara Adi Soemarmo, Pembangunan Pelabuhan Gili Trawangan, Peningkatan fasilitas di Pelabuhan Likupang, dan Pengembangan Wisata Labuan Bajo.

“Presiden selalu berpesan, buatlah infrastruktur yang delivered, artinya berguna bagi masyarakat. Pariwisata adalah salah satu kegiatan yang paling penting untuk kita dukung. Karenanya kolaborasi antar Kementerian dan swasta penting. Saya sangat apresiasi acara ini. Semoga apa yang kita laksanakan ini bermanfaat untuk bangsa,” ucapnya.

Sekadar informasi, acara DIATF merupakan salah satu implementasi dari pelaksanaan Program Bangga Berwisata di Indonesia.

Kegiatan ini menghadirkan paket-paket wisata menarik untuk mempromosikan pariwisata Indonesia, serta sebagai ajakan agar masyarakat Indonesia memilih berlibur di dalam negeri dan lebih mencintai destinasi wisata di Indonesia sekaligus mendorong pariwisata di daerah.

Wakil Menteri Parekraf Angela Tanoesoedibjo mengatakan Kemenparekraf menargetkan perjalanan wisatawan nusantara sebesar 1,2 hingga 1,4 miliar di tahun ini, atau meningkat dua kali lipat dari tahun lalu.

Sementara jumlah wisatawan mancanegara di Indonesia ditargetkan sebesar 8,5 juta.

Dengan pergerakan ini, potensi pendapatan pariwisata untuk negara bisa mencapai Rp 3.281 triliun sepanjang tahun 2023.

“Kita sangat optimistis dapat mencapai target tersebut. Kita harapkan kedepannya bisa lebih berkolaborasi bersama untuk mengangkat pariwisata Indonesia,” ujarnya.