Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki berencana membangun Factory Sharing atau Rumah Produksi Bersama di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dengan memperkuat hilirisasi produk fesyen berbasis kulit domba asal Garut.

"Saya bersama desainer Poppy Dharsono dan Bupati Garut akan mengembangkan hilirisasi produk kulit asli Garut, agar kualitas produknya jauh lebih baik," ucap MenKopUKM Teten Masduki lewat siaran persnya, dikutip Senin, 8 Mei.

Menteri Teten menyebut, selain membangun rumah produksi bersama, diperlukan juga membangun dan meningkatkan kualitas SDM di dalamnya. "Kami akan bekerja sama dengan pihak lain, terutama dengan para desainer produk-produk kulit, agar SDM di sini makin berkembang," ujarnya.

Dia lantas membandingkan dengan brand ternama asal Italia, Gucci, yang sama-sama sudah berumur 100 tahun. Bahkan, keduanya kala itu sama-sama diawali dengan memproduksi sadel kuda.

"Zaman kolonial, perajin kulit Garut juga sudah membuat sadel kuda. Namun, produk Italia mampu berkembang pesat hingga menjadi brand ternama dan mendunia. Sementara, Garut baru sebatas produk jaket kulit, itu pun masih harus dibenahi," kata Teten.

Untuk mendukung hal itu, Menteri Teten berharap Garut mengembangkan lebih banyak lagi event-event besar untuk mempromosikan potensi unggulan daerahnya. Dia membandingkan dengan Banyuwangi yang memiliki 160 event dalam setahun, sehingga menjadikannya sebagai destinasi terbesar kedua setelah Bali yang dikunjungi wisatawan.

Terlebih, Kabupaten Garut memiliki beberapa potensi wisata dan produk unggulan yang terkenal, seperti wisata alam, komoditas jeruk Garut, dodol Garut, Batik Tulis Garutan, fesyen dan kerajinan kulit Garut, hingga minyak akar wangi. Selain itu, Kabupaten Garut juga memiliki keunggulan di sektor peternakan, yaitu domba Garut.

Bagi Menteri Teten, dengan mengembangkan pariwisata Kabupaten Garut, secara otomatis bakal berdampak pada peningkatan usaha para pelaku UMKM yang ada di wilayah itu. "Para pelaku UMKM bisa mengembangkan kualitas oleh-oleh khas asal Garut, khususnya dodol dan produk kulit," tuturnya.

Lebih lanjut, kata Teten, contohnya Jepang yang mampu mengemas oleh-oleh dari negara itu dengan konsep gift atau kado. "Mereka tidak sekadar menjual makanan dan kerajinan saja. Lebih dari itu, produk mereka memiliki kemasan yang bagus dan unik. Kami harus mengarahkan Garut seperti itu, karena dari situlah kekuatan UMKM bisa dioptimalkan," ungkapnya.

"Harus direncanakan dengan matang, agar ada event yang masuk kalender nasional, bahkan dunia. Lihat saja di Jember, mereka punya Jember Fashion Carnaval yang telah menjadi event kalender dunia," tambah Teten.

Sementara itu, Wakil Bupati Garut Helmi Budiman meyakini tahun ini Factory Sharing produk kulit akan segera berdiri. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas produk UMKM asal Garut, khususnya produk kulit.

"Event ini juga sebagai implementasi dari amanat Presiden Jokowi untuk menumbuhkan perekonomian daerah, khususnya di sektor pariwisata dan UMKM," pungkasnya.