Bagikan:

JAKARTA - Wakil Menteri II Kementerian BUMN Kartika Wirjoatmodjo meminta PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) untuk menyuguhkan akulturasi budaya baik budaya betawi maupun sunda pada ornamen dan aktivitas di dalam seluruh Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

Hal ini disampaikan Tiko sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo usai melakukan kunjungan ke Stasiun KA Cepat Halim untuk melihat progres pembangunan dan rencana optimalisasi stasiun tersebut.

Lebih lanjut, Tiko mengatakan, Stasiun Kereta Api Cepat bukan hanya menjadi suatu tempat naik turun penumpang tapi juga menjadi sebuah destinasi wisata atau pusat aktivitas masyarakat.

“Diharapkan nantinya seluruh Stasiun KCJB dapat menjadi sebuah tempat yang menyuguhkan akulturasi budaya baik budaya betawi maupun sunda pada ornamen dan aktivitas di dalamnya,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu, 26 April.

Tiko menekankan KCIC harus berpikir out of the box untuk menghadirkan berbagai aktivasi, hiburan, dan event-event menarik di stasiun-stasiun agar dapat meningkatkan minat masyarakat datang ke stasiun dan menggunakan KCJB.

“Dengan pengelolaan retail yang baik, nantinya Stasiun KCJB tidak hanya untuk naik turun penumpang tapi juga dapat digunakan sebagai meeting point dan tempat berkumpulnya masyarakat,” ucapnya.

Sementara itu, Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry mengatakan, bahwa progres pembangunan stasiun KA Cepat Halim terus berjalan dengan baik. Kata dia, KCIC terus berkordinasi dengan seluruh stakeholder agar pembangunan dapat berjalan dengan lancar dan persiapan pelayanan di stasiun dapat berjalan dengan maksimal.

"Saat ini pembangunan Stasiun KA Cepat Halim terus berjalan. Konstruksi struktur bangunan sudah hampir selesai dan saat ini sedang dilakukan percepatan penyelesaian untuk pekerjaan arsitektur yaitu dinding, langit-langit, fasad, dan atap serta pekerjaan mechanical, electrical dan plumbing,” ujar Rahadian.