Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade meminta pemerintah untuk segera mengambil keputusan mengenai rencana impor KRL bekas dari Jepang. Pasalnya, kata Andre, KRL Jabodetabek sangat padat pada jam sibuk.

Andre mengaku sudah menjajal langsung naik commuter line ke Gedung DPR RI dengan rute Rawabuntu-Pal Merah pada jam sibuk berangkat kerja 06.21 WIB. Ia mengaku gerbong kereta yang dia tumpangi penuh sesak.

“Naik rangkaian kereta saya masuk pun susah itu saya baik jam 06.21 menit rute selanjutnya 06.30, 9 menit jedanya. Itu masuk ke kereta sangat sulit saking padatnya, jadi memang betul sangat padat. Jadi memang harus ada tambahan kereta,” ujarnya dalam rapat Komisi VI dengan Wakil Menteri BUMN II, Rabu, 12 April.

Untuk mengatasi masalah ini, Andre menilai pemerintah harus segera mengambil keputusan terkait dengan rencana impor KRL bekas dari Jepang.

“Saya terus terang masih ada waktu, sekarang baru April 2023, kalau kita putuskan retrofit insyaAllah 2024 tidak perlu impor. Tapi harus kita putuskan segera. Jangan lambat-lambat lagi. Kalau perlu sebelum Lebaran pemerintah harus mengambil keputusan. Jangan ngambil putusan lama,” tegasnya.

Selain penambahan rangkaian kereta, menurut Andre yang juga harus dibehani adalah prasarananya dalam hal ini stasiun. Menurut dia, hal ini guna menghindari penumpukan penumpang saat akan keluar stasiun.

“Untuk keluar dari stasiun pun butuh waktu. Alhamdulillahnya, Saya harus akui teman KCI Daop Jakarta profesional, security mengarahkan kita sangat profesional, jadi penumpang samgat rapih untuk keluar tapping dan termasuk kita keluar tapi sangat padat,” jelasnya.

“Jadi Pak Tiko, selain menyelesaikan permasalahan sarana kereta apinya juga prasarana stasiunnya juga harus diselesaikan. Karena sudah kaya es cendol itu Manggarai dan Tanah Abang,” tutupnya.