Kebutuhan Mendesak, Andre Rosiade Minta Pemerintah Segera Putuskan Rencana Impor KRL
KRL (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Gerindra Andre Rosiade menilai bahwa impor kereta rel listrik (KRL) sangat mendesak dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Karena itu, dia meminta pemerintah segera menggelar rapat untuk memutuskan mengenai rencana impor ini.

“Kita mengetuk hati pemerintah untuk segera pemerintah rapat, putuskan segera untuk 12 trainset ini agar bisa membantu teman-teman anak kereta di jam sibuk. Itu yang kita minta,” ujarnya kepada wartawan ditulis Jumat, 16 Juni.

Apalagi, kata Andre, Kementerian BUMN juga sudah berjanji untuk duduk bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) memutuskan rencana impor ini.

“Pemerintah kan sudah berjanji sejak Ramadan, sebelum Lebaran 2023, sebelum reses Pak Tiko (Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo) sudah berjanji untuk rapat. Sampai sekarang belum juga. Minggu lalu saya sudah tanyakan juga. Harapan saya pemerintah terketuk hatinya untuk melihat (kondisi saat jam sibuk),” tuturnya.

Terkait impor KRL, Andre mengaku awalnya memang dirinya tidak menyetujui rencana PT Kereta Api Indonesia (Persero) ini. Namun, setelah mencoba moda transportasi tersebut pada jam sibuk di pagi hari untuk berangkat kerja ke Gedung DPR, pandangannya pun berubah.

Andre mengakui impor KRL ini memang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan para pengguna jasa moda transportasi ini. Pasalnya, kata Andre, di jam-jam sibuk pergi dan pulang kerja penumpang kereta berdesakan. Ia mengibaratkannya seperti cendol.

“Saya ini orang yang menolak impor. Tapi karena melihat situasi di jam sibuk antara jam 6-9 pagi dan juga jam 4-8 malam itu memang dibutuhkan, ya kita harus dukung. Nanti 2024 baru kita retrofit, 2025 baru produksi INKA,” ucapnya.

Bahkan, Andre menantang menteri yang tidak menyetujui impor KRL ini mencoba menggunakan moda transporasi ini saat jam sibuk untuk melihat kondisi sebenarnya di lapangan.

“Kalau ada juga yang menolak, saya sarankan menteri-menteri datang ke lapangan, coba. Cek sendiri bagaimana penderitaan rakyat Indonesia yang anak kereta ini. Sehingga tolong ambil kebijakan yang pro rakyat,” ucapnya.