Bagikan:

JAKARTA - Banyaknya pakaian bekas impor yang masuk ke Indonesia amat berpengaruh pada industri garmen di dalam negeri. Menurut Ketua Umum Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wiraswasta, dampaknya berpengaruh dari sektor hulu hingga ke hilir.  “Saat sektor hilir garmen terganggu, kami yang ada di sektor hulu juga terganggu. Daya destruktifnya dahsyat sekali pakaian bekas impor ini. Dari hilir ke hulu terdampak, bahkan industri petrochemical juga terdampak,” tegasnya.