JAKARTA - PT Pupuk Kalimantan Timur (Persero) sepanjang tahun 2022 sukses membukukan laba bersih senilai Rp14,59 triliun.
“Pabrik pupuk yang berpusat di Bontang, Kalimantan Timur ini mencetak laba Rp14,59 triliun, naik 137 persen dari tahun lalu. Kinerja kuangan cukup bagus. Dua kali lipat dibanding 2021,” ujar Direktur Utama (Dirut) Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 29 Maret.
Rahmad bilang, kinerja cemerlang ini merupakan hasil dari kerja perseroan dalam melakukan efisiensi biaya produksi di tengah kenaikan harga gas di Indonesia.
Pada 2023, lanjutnya, PKT bertekad menggenjot produksinya untuk mencapai target 2,768 juta ton amoniak, 3,399 juta ton urea, dan 250.000 ton NPK.
“Jumlah produksi tersebut bertujuan memenuhi sebesar kurang lebih 3,4 juta ton atau sekitar 63 persen dari kebutuhan pupuk urea nasional,” tuturnya.
Adapun rencana Pupuk Kalimantan Timur untuk tahun ini berbasis pada prinsip growth strategy yang terdiri dari atas aspek operational and supply chain excellence, diversification excellence, dan geographical expansion excellence.
BACA JUGA:
Inti dari penerapan growth strategy tersebut adalah penurunan biaya produksi dan pada saat yang bersamaan mampu meningkatkan kualitas serta kuantitas produksi dan mendistribusikannya dengan cermat.
“Proses ini didukung digitalisasi lini produksi dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance). Dengan bekal sistem yang unggul ini, PKT menyasar untuk memenuhi sekitar 6 persen dari pangsa pasar urea, sekitar 20 persen untuk amoniak, dan sekitar 2 persen untuk NPK di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2030,” jelasnya.