Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jambi Al Haris mengungkapkan pihaknya telah melakukan beragai upaya untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di ruas jalan lintas Sumatera karena banyaknya aktivitas truk batu bara.

"Pertama kami lakukan adalah buat jalan alternatif dari Simpang Kermio ke Kilangan sepanjang 42 km dengan dana yang berasal dari APBD dan menggandeng bersama TNI untuk mengurai macet," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V pada Rabu 29 Maret.

Haris mengatakan, harapannya, dengan dibangunnya jalan ini, pengguna jalan tertentu seperti mobil ambulance, pengangkut sayur dan kendaraan pengangkut penumpang tidak perlu melalui jalanan yang juga dilalui oleh kendaraan pengankut batu bara.

Kedua, lanjut Haris, pihaknya juga kembali menggunakan jalan yang sudah ada sebelumnya karena masih ada kemacetan.

"Karena masih ada kemacetan karena ada mulut tambang di situ," imbuh Haris.

Ketiga, beberapa pemilik IUP juga sudah mulai memanfaatkan jalur air sebagai pengangkut batu bara. namun ia mengaku masih menemui kendala karena adanya pendangkalan di Sungai Batanghari sehingga hanya bisa digunakan ketika sudah mengalami pasang naik.

"Termasuk juga kita dorong ada perusahaan yang ingin mengeruk sungai Batanghari," lanjut Haris.

Selanjutnya, Haris menambahkan jika Pemprov Jambi juga kembali mendorong perusahaan pemilik IUP untuk membangun jalan alternatif khusus pengangkut batu bara dan sudah ada 3 perusahaan yang menyatakan komitmennya untuk membangun jalan khusus.

"Ada 3 yang serius dan sudah buat pernyataan tertulis kepada kami di atas materai. Sudah ada pengerjaan 20 KM jalan yang dikerjakan. Targetnya akhir tahun selesai, paing lama Februari 2024," pungkas Gubernur Jambi.