JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, alasan sistem transaksi tol non-tunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) yang belum dapat dioperasikan saat Lebaran nanti.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Zainal Fatah saat ditemui awak media di Jakarta, Senin, 20 Maret.
"Sistem yang baru itu kalau kami coba dengan situasi yang sempurna, kan, malah bikin masalah baru, karena perubahan itu, kan, enggak bisa, makanya kami uji coba dalam situasi terbatas dulu," kata dia.
Zainal mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil uji coba MLFF di Tol Bali Mandara yang akan dilakukan pada Juni mendatang.
Nantinya, apabila uji coba tersebut sudah dilakukan, pihaknya baru bisa menentukan apakah sistem MLFF sendiri bisa segera dioperasikan di ruas tol lainnya.
"Tetapi yang jelas kami sekarang simulasi di Tol Bali Mandara, ya, tentu di sana relatif tidak terlalu banyak traffic-nya. Jadi, kami lihat dulu keandalan sistem yang sekarang akan kami gunakan, tentu nanti setelah kami yakin betul, baru bisa digunakan dan diterapkan di jaringan tol kami," pungkasnya.
Sebelumnya, BPJT Kementerian PUPR sudah menyebutkan, ada enam ruas tol yang akan diuji coba MLFF, di antaranya Jagorawi, Jakarta-Cikampek, Dalam Kota, Jakarta Outer Ring Road (JORR) termasuk Ulujami-Pondok Aren-Serpong, Bali-Mandara, dan Balikpapan-Samarinda.
BACA JUGA:
BPJT berencana melakukan uji coba transisi sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) pada 1 Juni 2023 di Tol Bali Mandara.
Pemilihan Tol Bali Mandara telah melalui proses diskusi, mempertimbangkan bahwa ruas tol ini belum terlalu padat, sehingga akan lebih mudah dilakukan pengawasan untuk memastikan semua sistem nantinya berjalan dengan baik.
Dengan MLFF, maka sistem transaksi tol akan lebih cepat karena pengguna tidak perlu lagi berhenti untuk menempelkan kartu elektronik, sehingga dapat mengurangi antrean di gerbang tol. Selain itu, MLFF membuat biaya operasional pengumpulan tol semakin efisien.