Bagikan:

JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) berencana untuk membangun pabrik pupuk baru di sejumlah daerah. Langkah itu untuk menambah kapasitas produksi perseroran guna memenuhi ketersediaan pupuk jenis Urea dan NPK.

Adapun kemampuan produksi pabrik Pupuk Indonesia saat ini mencapai 13,9 juta ton per tahun. Namun, jumlah produksi pupuk saat ini baru mencapai 12,7 juta ton per tahun.

SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana mengatakan, saat ini pupuk Indonesia memiliki kapasitas produksi pupuk NPK mencapai 3,5 juta ton, sementara kebutuhan nasional akan pupuk tersebut sebesar 8,6 juta ton.

Lebih lanjut, Wijaya mengatakan, guna memenuhi kebutuhan nasional akan pupuk NPK, baru-baru ini pihaknya meresmikan pabrik pupuk NPK milik Pupuk Islandar Muda (PIM) di Aceh.

Tak hanya itu, menurut Wijaya, pihaknya juga akan menggenjot produksi pupuk NPK dengan menambah pabrik baru. Salah satunya di Cikampek.

“Kemarin kita resmikan pabrik PIM Aceh. Dalam waktu dekat kita akan membangun dua pabrik baru di Cikampek, dan Bontang untuk pupuk PNK. Kapasitas produksinya 100.000 ton masing-masing,” katanya kepada wartawan, ditulis Selasa, 14 Maret.

Wijaya mengungkapkan pihaknya juga berencana akan mengalihkan Pabrik Petrokimia Gersik yang semula memproduksi pupuk SP-26 menjadi pabrik NPK dengan kapasitas sekitar 500.000 ton yang direncanakan beroperasi pada 2024.

Sementara untuk pupuk Urea, kata Wijaya, kapasitas produksi PT Pupuk Indonesia (Persero) mencapai 8,5 juta ton per tahun dari kebutuhan nasional sebesar 6,5 juta ton.

Adapun rinciannya, 4,6 juta ton berasal dari pupuk bersubsidi dan 1,8 juta ton untuk non-subsidi.

Meskipun kapasitas melebihi kebutuha nasional, Wijaya mengatakan pihaknya berencana menambah kapasitas produksi dengan membangun pabrik Urea baru.

“Kita Urea juga akan lakukan untuk bangun pabrik baru. Hanya untuk Urea, golnya itu bukan semata kapasitas, tapi efisiensi juga, pabrik makin tua makin boros gas. Di Palembang dan satu lagi di Papua barat mau bangun pabrik Urea,” tuturnya.

Namun sayang, Wijaya tidak menjelaskan secara rinci kapan pembangunan pabrik pupuk Urea baru tersebut rampung dan dapat beroperasi.