Bagikan:

JAKARTA - Indonesia ingin industri furnitur dapat berkembang lebih luas lagi. Apalagi, Indonesia memiliki bahan baku dan tenaga kerja yang mumpuni.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, industri furnitur Indonesia mempunyai saingan besar seperti China dan Vietnam.

"HIMKI ini saingannya besar, negara seperti China maupun Vietnam, ini harus jadi benchmark (panutan) kami, tidak ada alasan kita kalah dari China," tuturnya dalam Opening Ceremony dan Press Conference pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2023 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis, 9 Maret.

Terkait acara tersebut, Airlangga mengungkapkan bahwa pemerintah memberikan target nilai ekspor dari industri furniture senilai 5 miliar dolar AS pada akhir 2024. Namun, hingga saat ini baru mencapai 3,5 miliar dolar AS.

Untuk mencapai target tersebut, kata Airlangga, ada dua hal yang perlu dilakukan, yakni terkait bahan baku dan pembiayaan SVLK (Sistem Verifikasi dan Legalitas Kayu).

"SVLK ini jadi tanggungan pemerintah, anggarannya ada di KLHK. Jadi, ini mesti didorong lagi, tetapi jangan membebani pengusaha. Kalau KLHK enggak bisa, saya minta Menteri Perindustrian yang memfasilitasi," ujarnya.

Kedua, terkait dengan perluasan pasar ekspor. Adapun yang akan memfasilitasi pembiayaan ekspor adalah Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

Menko Airlangga pun membandingkan dengan ekspor industri furniture Vietnam. Menurutnya, Indonesia bisa menjadikan Vietnam sebagai benchmark. Sebab, Vietnam yang tidak memiliki bahan baku bisa mendapatkan nilai ekspor dari industri furniture mencapai 18 miliar dolar AS.

"Vietnam yang tidak punya bahan baku mereka bisa 18 miliar dolar AS. Jadi, di Asia itu bisa minimal menjadi benchmark kami, karena dari segi craftmanship kami lebih unggul dari segi ketersediaan bahan baku, SDM pun kami siap. Jadi, tinggal pengolahan secara baik," ungkapnya.

Pada kesempatan sama, Presiden Direktur Dyandra Promosindo Daswar Marpaung menyebut, pada acara IFEX tahun ini ditargetkan ada 12.000 buyers dari 112 negara atau naik dari tahun lalu sebanyak 8.000 buyers dan 80 negara.

Adapun beberapa negara buyers yang sudah mendaftarkan diri, di antaranya India, Amerika Serikat, Australia, Prancis, Jepang, dan lainnya. IFEX sendiri akan diselenggarakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 9-12 Maret mendatang.

"Penyelenggaraan IFEX akan diikuti lebih dari 500 peserta pameran dari berbagai kota di Indonesia. IFEX juga menempati seluruh area di JIExpo Kemayoran sebesar 60.000 m². Hal ini menjadikan IFEX pameran furniture dan kerajinan terbesar di Indonesia," pungkasnya.