Jokowi Ingin Industri Mebel Mampu Bersaing di Kancah Global
Presiden RI, Joko Widodo. (Foto: Dok. Setpres)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin para pelaku industri mebel atau furniture dan kerajinan Indonesia untuk mampu meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan. Menurut dia, upaya ini harus segera dilakukan agar mampu menembus pasar global.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, industri mebel nasional juga diuntungkan dengan melimpahnya sumber daya yang dimiliki. Dari bahan baku, banyaknya luas hutan produksi dan banyaknya jenis pohon membuat biaya produksi semakin murah.

Dari sisi sumber daya manusia (SDM) pun, para pekerja mebel di Tanah Air memiliki keahlian yang tak perlu diragukan lagi. Apalagi, secara kearifan lokal, masyarakat Indonesia kaya akan budaya dan karya seni.

"Indonesia bisa menjadi arena yang tepat karena industri mebel karena kaya akan bahan baku, kaya akan karya seni dan sangat besar kemampuan pasarnya (dalam negeri). Tetapi saya berpesan kepada para pelaku industri mebel Indonesia agar bisa meningkatkan daya saing di pasar global," tuturnya dalam acara Indonesia International Furniture Expo (Ifex) Virtual Showroom, Senin, 20 September.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan daya saing industri mebel tidak hanya dari segi kualitas dan kapasitas produksinya saja. Melainkan, harus mampu memegang teguh nilai-nilai kearifan lokal dan budaya nusantara. Sehingga produk yang dihasilkan mampu memberikan warna tersendiri dibandingkan produk lain.

Selain itu, Jokowi menekankan juga pentingnya produksi berkelanjutan dan ramah lingkungan. Sebab, tren perkembangan industri di panggung internasional adalah industri yang berkelanjutan dan rendah emisi karbon.

Kata Jokowi, tren pembiayaan oleh perbankan pun akan cenderung menyasar pada industri-industri yang memiliki perhatian khusus terhadap lingkungan dalam menjalankan bisnisnya.

Karena itu, menurut Jokowi, para pelaku industri mebel dan kerajinan diminta untuk segera mengubah corak produksi menjadi lebih ramah lingkungan.

"Semangat itu harus dipegang teguh karena skema pembiayaan dan pasar pun akan menekankan semangat pembangunan berkelanjutan," ucapnya.