Bagikan:

JAKARTA - Pameran industri furnitur dan kerajinan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2023 yang telah berlangsung pada 9-12 Maret di JIExpo Kemayoran Jakarta, berhasil mencatat total transaksi hingga Rp250 juta dolar AS atau Rp3,84 triliun (kurs Rp15.372 per dolar AS) dan menarik 12.118 pengunjung yang berasal dari 115 negara.

"Kami masih optimis bahwa nilai transaksi follow-up bisa mencapai 700 juta dolar AS, sehingga nilai transaksi yang kami targetkan di awal bisa tercapai," kata Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur dalam keterangan resminya, Senin, 13 Maret.

Sobur menyebut, pada tahun depan, pihaknya siap hadir dengan lebih banyak peserta dan produk yang jauh lebih baik.

"Masih banyak corak dan ragam nusantara yang masih bisa digali dan dihadirkan oleh para peserta. Kami berharap, tahun depan akan semakin banyak produk unik yang dihadirkan dari tangan para pengrajin dan pengukir yang bisa menjadi keunggulan kompetitif yang tidak bisa disaingi negara lain," ujarnya.

Terdapat 10 besar negara asal pengunjung IFEX 2023, di antaranya Australia, India, Amerika Serikat, Prancis, China, Belanda, Singapura, Jepang, Malaysia, dan Spanyol.

Sementara, Presiden Direktur Dyandra Promosindo Daswar Marpaung menyatakan, selalu siap mendukung HIMKI dalam penyelenggaraan IFEX selanjutnya.

"Bersama dengan HIMKI, kami selalu siap mendukung pertumbuhan industri furnitur dan kerajinan Indonesia. Berbagai catatan yang kami dapatkan pada penyelenggaraan tahun ini akan menjadi bahan perbaikan bagi kami untuk memperbaiki penyelenggaraan IFEX di tahun depan dari berbagai sisi," ungkapnya.

Sekadar diketahui, industri furnitur dan kerajinan menjadi salah satu kontributor penting bagi perekonomian nasional. Industri ini masuk dalam lima besar industri dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor industri pengolahan non-migas pada 2021.

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) industri furnitur pada 2021 mencapai 8,16 persen atau jauh di atas pertumbuhan industri pengolahan non-migas yang berada di level 3,67 persen.

Kinerja ekspor industri furnitur dan kerajinan juga terus menunjukkan hasil yang positif. Dalam lima tahun terakhir, peningkatan kinerja ekspor industri mencapai 78 persen. Sedangkan, tahun lalu nilai ekspor industri furnitur dan kerajinan menyentuh angka 3,5 miliar dolar AS.