Menteri KKP Risau Produktivitas Perikanan RI Belum Sampai Target
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono. Foto: Tangkap Layar/KKP

Bagikan:

JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menyayangkan produktivitas perikanan di Indonesia belum memenuhi target, pada tahun lalu.

Hal tersebut terlihat dari kontribusi sektor kelautan dan perikanan ke produk domestik bruto (PDB) yang belum sesuai harapannya.

"Saya terus terang agak sedikit risau kalau produktivitas kelautan perikanan itu angkanya tidak kurang dari 24 juta ton ikan dari laut, dari budidaya dan kemudian rumput laut, tetapi anehnya kontribusinya kepada PDB hanya 254 (persen) dan pajaknya cuman 266 persen," kata Trenggono dalam acara UMKM Thrive Expo di Gedung KKP, Jakarta, Senin, 6 Maret.

Terkait hal tersebut, Trenggono bahkan sempat ditanyai oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani terkait apa penyebab dari kontribusi sektor kelautan dan perikanan yang tidak begitu signifikan terhadap pendapatan negara.

"Waktu saya jumpa ibu menkeu, ibu menkeu juga begitu, saya sampaikan datanya kayak gini, ini apa yang terjadi, apakah datanya tidak tercatat atau seperti apa. Nah, ini kemudian yang menjadi bahan pemikiran saya dan juga teman-teman di KKP," ujarnya.

Padahal, lanjut Trenggono, kalau sebanyak 25 juta ton ikan saja bisa dijual seharga Rp20.000 per KG, hasil pendapatannya bisa mencapai Rp500 triliun.

"Putaran duitnya itu kemana? Duitnya muter terus, tetapi kemudian berapa persen kontribusi langsung kepada pelaku produksi di sektor kelautan perikanan. Ini belum terhitung dengan baik dan saya kira menjadi PR kami untuk kemudian kami teliti kesana," ungkapnya.

Trenggono menilai, ada permasalahan implementasi di sektor perikanan dan kelautan yang menyebabkan kontribusi terhadap penerimaan negara belum terealisasi dengan baik.

"Karena kami salah di dalam implementasinya, kami keliru, kami tidak menggunakan norma-norma standar atau base practice yang benar," pungkasnya.

Berdasarkan data KKP, produksi perikanan tangkap dan budidaya periode 2014-2022 terus mengalami peningkatan.

Pada 2022, usaha sektor perikanan berhasil memberikan kontribusi terhadap penerimaan pajak negara hingga Rp2,65 miliar. Usaha sektor perikanan tersebut terdiri dari budidaya, industri, jasa, perdagangan, dan tangkap.

Sektor industri perikanan menyumbang kontribusi paling besar terhadap penerimaan negara, yakni mencapai sekitar Rp1 miliar, pada 2022.