JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut, penanganan terhadap warga terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, menjadi prioritas utama. Selain itu, Erick juga memastikan pelayanan publik tetap berlangsung baik dan lancar.
Saat kebakaran terjadi, kata Erick, PLN langsung mengambil tindakan cepat untuk memadamkan 23 Gardu demi keamanan masyarakat dan instalasi PLN. Petugas saat ini terus melakukan penyalaan secara bertahap sambil mendata kerusakan instalasi di lapangan.
"Alhamdulillah tadi pagi, per pukul 07.45 WIB, PLN sudah menyalakan 21 Gardu, sehingga tinggal dua gardu distribusi yang masih padam dan terus diupayakan penanganannya," kata Eric, Sabtu, 4 Maret.
Selain itu, Erick juga memastikan insiden tersebut tidak berdampak pada suplai BBM lantaran terdapat dukungan dari TBBM Tanjung Gerem, TBBM Cikampek, dan TBBM Ujung Berung.
Erick menyebut, persediaan BBM di sejumlah Depo Pertamina masih cukup memasok kebutuhan masyarakat. Sebab, Terminal BBM Tanjung Gerem memilik stok Pertamax sebanyak 6.559 kiloliter yang cukup untuk 15 hari dan Pertalite sebanyak 17.189 kiloliter untuk 9,6 hari.
"Di Cikampek ada stok Pertalite 20.399 KL yang cukup 10 hari dan Pertamax 6.137 KL atau cukup 11 hari. Sementara,di TBBM Ujung Berung dengan Pertalite 24.250 KL (11,5 hari) dan Pertamax 22,004 KL (29,2 hari)," jelas dia.
BACA JUGA:
Erick menjelaskan, dukungan persediaan BBM juga ada di TTU Balongan yang memiliki stok Pertalite 80,014 KL (CD 57 hari) dan Pertamax 50,626 KL (170 hari), serta tambahan pasokan dari Kilang Balongan dan Kilang Cilacap dapat dilakukan melalui laut ke TBBM Tanjung Priok.
"Alhamdulillah, listrik sudah kembali menyala dan depo pasokan BBM di sejumlah tempat dalam kondisi cukup," imbuhnya.
Ke depan, Erick akan terus memonitor perkembangan dan meminta Pertamina mengambil tindakan-tindakan yang mendukung aksi cepat tanggap guna membantu korban terdampak insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang.