Kemenhub Genjot Pendanaan Kreatif dalam Pembangunan Infrastruktur Transportasi Nasional
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Foto: Dok. Kemenhub)

Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus menggenjot pendanaan kreatif pembangunan infrastruktur transportasi nasional melalui berbagai skema kerja sama dengan berbagai pihak baik di dalam negeri maupun luar negeri.

"Sebagai insan perhubungan, kita harus punya semangat juang untuk membuat sarana dan prasarana transportasi di Indonesia menjadi lebih baik. Harus ada keberanian dan kreativitas di tengah keterbatasan yang ada,” ujar Menhub Budi Karya Sumadi yang hadir secara daring pada acara "Innovative Financing in Unity" (INFINITY) yang diselenggarakan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), seperti dikutip dari Antara, Kamis 2 Maret.

Kemenhub mencatat pendanaan kreatif non APBN melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) terus dilakukan untuk mempercepat pembangunan sarana dan prasarana transportasi, di mana masih ada selisih yang cukup besar antara kebutuhan investasi infrastruktur transportasi dengan kemampuan pendanaan APBN.

Berdasarkan RPJMN 2020-2024, kebutuhannya mencapai Rp1.288 triliun dan masih ada "gap" dengan sumber pendanaan APBN per tahunnya sekitar 40-65 persen.

Menhub mengungkapkan proyek KPBU di Kemenhub jumlahnya semakin bertambah. Hingga saat ini, sudah ada 17 proyek KPBU yang terdiri atas dua proyek di sektor transportasi udara, empat proyek di sektor transportasi laut, sembilan proyek di sektor transportasi darat dan perkotaan, dan dua proyek di sektor perkeretaapian.

Dari 17 proyek itu, di antaranya pembangunan KA Makassar-Parepare sepanjang 142 kilometer (km) dengan nilai investasi sebesar 67,89 juta dolar AS, pembangunan Pelabuhan Patimban dengan nilai investasi sebesar 1,09 miliar dolar AS serta Pelabuhan Anggrek dengan nilai investasi sebesar 71,49 juta dolar AS.

Selain itu, pembangunan Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) dengan nilai investasi sebesar 119,22 juta dolar AS dan pembangunan Bandara Kediri yang diprakarsai oleh PT Gudang Garam Tbk dengan nilai investasi sebesar 600 juta dolar AS.

"Memang yang kami lakukan masih sedikit tetapi ke depan kami akan tingkatkan proyek KPBU sektor transportasi. Kami akan memanfaatkan aset yang dimiliki baik itu terminal, stasiun, bandara, pelabuhan, dan aset lainnya untuk dikerjasamakan dengan para investor agar aset yang dimiliki lebih produktif dan dapat menghasilkan manfaat yang optimal bagi masyarakat," ujar Menhub.

Sejumlah upaya yang dilakukan Kemenhub untuk meningkatkan pelaksanaan proyek KPBU di sektor transportasi,yaitu meningkatkan pemahaman para sumber daya perhubungan (SDM) perhubungan tentang "best practice" proyek KPBU, mengevaluasi secara berkala untuk menentukan skala prioritas pembangunan yang akan dikerjasamakan.

Kemudian, melakukan penyederhanaan dan penyesuaian regulasi internal, mengusulkan simplifikasi proses KPBU, menguatkan struktur simpul KPBU yang ada di Kemenhub, dan lain sebagainya.

Pada kesempatan tersebut, Menhub menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Keuangan dan PT PII sebagai "special mission vehicle" (SMV) Kemenkeu yang telah memberikan dukungan penjaminan terhadap tiga proyek KPBU sektor transportasi dengan nilai Rp3,9 triliun.

Selain itu, Menhub bersama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga menerima penghargaan atau "special recognition" atas pencapaian "innovative financing" dalam pengadaan infrastruktur dari Kementerian Keuangan yang diserahkan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.