Bagikan:

SEMARANG - Kredit Usaha Rakyat (KUR) Super Mikro diluncurkan untuk merespons cepat kondisi ekonomi akibat Pandemi COVID-19. KUR ini memiliki suku bunga yang kecil sebesar 3 persen dimanfaatkan para pelaku usaha kecil.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyaksikan secara virtual peluncuran KUR Super Mikro yang dilaksanakan di Solo, Sabtu, 25 Februari. Ganjar berharap ini akan mendorong kemandirian ekonomi rakyat.

“Kami terima kasih dengan Kemenko Perekonomian karena Jawa Tengah dipilih sebagai tempat untuk melaunching Kredit Super Mikro dengan suku bunga yang kecil sekali, 3 persen pertahun. Dan Solo dipakai sebagai tempatnya bersama Bank Jateng,” ujarnya.

Ganjar mengatakan, pemilihan Jawa Tengah sebagai tempat peluncuran KUR Super Mikro bukan tanpa alasan. Melainkan kondisi ekonomi yang menurut Ganjar harus direspon cepat.

“Saya senang, saya angkat topi, karena pemerintah merespons itu dengan sangat cepat dulu,” ucapnya.

Ganjar lalu menceritakan proses perjalanan KUR yang terus diturunkan bunganya oleh Presiden Joko Widodo. Dari semula bunga sebesar 12 persen, turun menjadi 9 persen. Kemudian, bunga turun menjadi 6 persen dan saat ini bunga turun menjadi 3 persen.

Jawa Tengah, kata Ganjar, lebih dulu mempunyai KUR dengan suku bunga 7 persen yang kemudian diikuti pemerintah pusat dengan 6 persen. Kemudian Jawa Tengah pernah juga menjadi tempat uji coba kredit usaha mikro untuk peternakan dengan suku bunga 6 persen itu di Wonogiri.

“Ternyata yang mengakses KUR ini sangat banyak wabil khusus usaha kecil dan mikro, dan Alhamdulillah di Jawa Tengah ini optimal karena kami hampir 2 tahun ini berturut-turut kita menjadi penyalur KUR tertinggi di Indonesia,” paparnya.

“Artinya apa, masyarakat memang merasa mendapatkan manfaat itu. Pendampingan-pendampingan pemda, dari perbankan menjadi penting untuk kita dorong agar ada kemandirian di tingkat pengusaha yang kecil dan mikro,” imbuh Ganjar.

Mantan anggota DPR RI itu mengatakan, respon cepat ini sejalan dengan program UMKM naik kelas. Selanjutnya, Ganjar mendorong Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah untuk terus mendampingi para pelaku usaha kecil.

“Nah, dengan kredit super mikro yang 3 persennya ini, harapan kami akan jauh lebih banyak pelaku usaha kecil. Nanti, usaha kecil bisa akses ini dan setelah di-launching kami akan damping. Kami akan gaspol dan akan kami beritakan kepada masyarakat wabil khusus kepada UKM yang sudah kami bina, kembangkan lagi yuk, pakai fasilitas ini agar usahanya bisa maju,” tandasnya.