Antisipasi Kemacetan Imbas Proyek MRT Fase 2A, Dishub DKI akan Lakukan Ini
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - PT MRT Jakarta (Perseroda) tengah membangun jalur MRT Fase 2A yang akan menghubungkan kawasan Bundaran HI hingga Kota.

Terkait hal tersebut, kemacetan diprediksikan akan meningkat dari kawasan Harmoni sampai ke Mangga Besar.

Pasalnya, akan ada penyempitan jalan dalam kurun waktu yang cukup lama.

Merespons hal tersebut, Kepala Seksi (Kasie) Rekayasa Lalu Lintas dan Perlengkapan Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Hendry Sampurna mengatakan, penyempitan jalan tersebut akan terjadi mulai 28 Februari hingga 27 September 2023.

Hal itu disebabkan adanya pengerjaan kanal decking dalam proyek MRT.

"Kanal decking ini menjadi concern utama kami dalam pengaturan lalu lintas, karena kurang lebih 100 meter ini akan ada penyempitan lajur lalu lintas dalam segmentasi kanal decking," ujar dia kepada wartawan di Jakarta, Kamis, 24 Februari.

Hendry menyebut, penyempitan jalur ini akan membuat jalan yang semula memiliki tiga jalur menjadi dua jalur saja, sehingga terjadi bottle neck. Dengan demikian, kemacetan pun diproyeksikan pasti akan terjadi.

"Kurang lebih dari tiga lajur dari arah selatan menuju utara, menjadi dua lajur. Begitu juga dari arah utara menuju selatan, dan itu di antara segmen Mangga Besar dan Sawah Besar," ujarnya.

Dia mengaku, pihaknya telah melakukan rapat internal dalam membahas skema-skema rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan, pada Rabu, 22 Februari kemarin, salah satunya mengenai strategi push and pull policy dalam mengoptimalkan MRT Jakarta.

"Alhamdulillah, kemarin kami sudah ada kesepakatan, karena pasti kami tidak bisa memungkiri Februari sampai September ini akan terjadi kepadatan lalu lintas," ucap dia.

Tak hanya itu, pihaknya juga menaruh perhatian pada Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di kawasan tersebut.

Nantinya, ada tiga JPO yang akan dibongkar oleh MRT Jakarta.

Sebagai antisipasi, lanjut Hendry, pihaknya akan menggunakan pelican crossing di tiga lokasi tersebut.

"Kami coba sesuaikan karena memang kalau pelican crossing ini tidak kami atur sedemikian rupa, akan mengakibatkan tunda lalu lintas yang cukup signifikan karena posisinya cukup berdekatan. Namun, setelah kami lakukan rencana implementasi, ternyata itu semua sudah memenuhi ketentuan teknis, sehingga tinggal bagaimana kami mengurangi adanya tundaan tersebut," ungkapnya.

Adapun pembongkaran ketiga JPO yang tersambung langsung dengan halte-halte Transjakarta ini akan dibongkar secara bertahap.

"Bahwa tanggal 25 Februari untuk Halte Mangga Besar, 28 Februari untuk Halte Sawah Besar, dan 3 Maret untuk Halte Harmoni. Konsentrasi penuh kami akan ada di Harmoni karena memang titik sentral. Halte TJ ini akan berpindah, yang tadinya di tengah akan ada halte sementara di kiri dan kanannya," imbuhnya.