Bagikan:

JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pembangunan pembangunan MRT Fase 2A (Bundaran HI-Kota) sudah berjalan dengan baik dan melampaui target. Namun, diakuinya pembangunannya tidak mudah.

Hal ini disampaikan Jokowi usai meninjau pembanguman MRT Fase 2A bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau proyek pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) di Stasiun MRT Monas, Jakarta, Jumat, 15 Desember.

“Dari target perencanaan 27 persen, sekarang sudah mencapai 28,4 persen. Lebih dari target, saya kira bagus,” ujar Jokowi dalam keterangan resmi, Jumat, 15 Desember.

Jokowi menargetkan, MRT fase 2A dapat berfungsi pada tahun 2027.

Ia menilai, proyek MRT bukan merupakan pekerjaan mudah karena pekerjaannya harus dikerjakan di tengah keramaian Jakarta.

“Ini pekerjaan yang tidak mudah karena harus bekerja di dalam keramaian Jakarta juga yang di bawah waktu membuat tunnel terowongannya juga bukan sesuatu yang gampang, tapi progresnya sudah di atas target,” jelasnya.

Saat meninjau proyek MRT tersebut, Jokowi juga melihat terowongan dari Monas menuju Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Setelah fase 2A rampung, berikutnya proyek akan dilanjutkan dengan fase 2B dari Kota menuju Ancol.

“Tinggal nanti diteruskan ke yang fase 2B dari Kota ke Ancol,” ucapnya.

Terkait dengan rencana pembangunan MRT dari timur ke barat, Jokowi menyebut, semuanya masih dalam proses dan akan segera diputuskan setelah melakukan perhitungan dan studi.

“Kalau kalkulasi studinya sudah rampung semua, langsung kita putuskan. Karena memang Jakarta membutuhkan transportasi massal yang terintegrasi, bukan sendiri-sendiri,” katanya.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan akan terus mengawal pelaksanaan proyek ini bersama dengan Pemprov DKI Jakarta agar bisa diselesaikan sesuai dengan target waktu yang ditetapkan.

Budi juga bilang akan terus mendorong pembangunan transportasi massal perkotaan di Jabodetabek, untuk mengatasi sejumlah permasalahan seperti kemacetan, polusi udara, tingginya angka kecelakaan, dan permasalahan lainnya.

“Dengan semakin banyaknya pilihan moda transportasi massal yang tersedia, diharapkan lebih banyak lagi masyarakat yang beralih menggunakan transportasi massal,” katanya.

Sekadar informasi, pembangunan MRT Fase 2 merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang merupakan kelanjutan dari pembangunan koridor utara-selatan fase 1, yang telah beroperasi sejak 2019 lalu.

Pembangunan MRT Fase 2 terbagi menjadi dua tahap yaitu Fase 2A dan 2B.

Fase 2A menghubungkan Bundaran HI-Kota sepanjang 5,8 Km, yang melewati tujuh stasiun bawah tanah yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.

Sedangkan Fase 2B terdiri dari dua stasiun bawah tanah yaitu: Mangga Dua dan Ancol, serta satu depo di Ancol Barat, dengan total panjang jalur sekitar 6 (enam) kilometer.