Bagikan:

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa nilai impor Indonesia pada periode Januari 2023 adalah sebesar 18,4 miliar dolar AS.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS Habibullah mengatakan nilai tersebut menurun 7,1 persen jika dibandingkan dengan Desember 2022 yang sebesar 19,8 miliar dolar AS.

“Penurunan impor ini terjadi pada komoditas migas dan nonmigas,” ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Rabu, 15 Februari.

Jika ditinjau secara tahunan atau (year on year/yoy), nilai impor Januari 2023 lebih tinggi 1,2 persen dari Januari 2022 yang kali itu sebesar 18,2 miliar dolar.

“Pertumbuhan impor Januari 2023 secara year on year kembali meningkat setelah mengalami kontraksi pada November dan Desember kemarin,” tuturnya.

Habibullah merinci, penurunan impor golongan barang nonmigas terbesar Januari 2023 dibandingkan Desember 2022 adalah mesin/peralatan mekanis dan bagiannya.

“Sedangkan peningkatan terbesar adalah mesin/perlengkapan elektrik dan bagiannya,” kata dia.

Adapun, tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama bulan lalu adalah China senilai5,32 miliar dolar AS (34,24 persen dari keseluruhan).

Disusul kemudian Jepang 1,36 miliar dolar AS (8,76 persen), dan Thailand 900 juta dolar AS (5,76 persen).

“Sementara impor nonmigas dari ASEAN tercatat senilai 2,51 miliar (16,13 persen) dan Uni Eropa 1,14 miliar dolar AS (7,33 persen),” kata Habibullah.