JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengungkapkan dua pabrik pupuk yang berada di Aceh tutup karena ketiadaan pasokan gas sebagai salah satu bahan pokok produksi. Hal ini diungkapkan Jokowi saat meresmikan pabrik pupuk PT Pupuk Iskandar muda (PIM) pada Jumat 10 Februari.
Menanggapi hal ini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan permasalahan pasokan gas ke pabrik pupuk di Aceh sudah teratasi.
"Sudah tuntas. Tahun ini sudah aman," ujarnya kepada media yang dikutip Senin 13 Februari.
Arifin menjelaskan, salah satu blok Liquefied Natural Gas (LNG) di Aceh yakni Blok LNG Arun memiliki pasokan gas mulai susut. Meski demikian, pihaknya sudah mengalahkan pasokan dari dua blok lain ke pabrik pupuk dan stok gas dipastikan aman sepanjang tahun 2023.
"Ada hanya dari Blok A sama Blok B untuk satu pabrik, pabrik satu lagi didukung sementara ini suplai LNG yang kita alihkan kebutuhannya 4 kali sampai 2023 sudah diamankan," pungkas Arifin.
Sebelumnya saat meresmikan pabrik Pupuk PIM, dalam sambutannya Presiden Joko Widodo mengatakan PIM merupakan salah satu dari dua pabrik pupuk yang pernah ditutup pada tahun 2005 karena tersendatnya pasokan gas dalam negeri.
BACA JUGA:
"Di aceh ada dua pabrik pupuk yang berhenti. Aceh Asian Fertilizer (AAF) dan Pupuk Iskandar Muda. Problem-nya apa? Ini sejak 2005 problem-nya gas," ungkap Presiden yang dikutip dari kanal Youtube, Jumat 10 Februari.
Jokowi juga meminta komitmen Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan manajemen PIM untuk segera mencari pasokan gas agar kebutuhan pupuk dalam negeri segera terpenuhi.
"Saya enggak tahu berpuluh tahun kita diamkan saja aset sebesar ini. Saya minta menteri BUMN jalankan dua pabrik ini, satu saja dulu tidak apa-apa. AF masih ada yang harus dilihat dan dihitung. Kebutuhan gas dicarikan. Ini kebutuhan dasar yang kita inginkan kok dibiarkan saja?" tegas kepala negara.