Terima Pasokan Gas dari Medco Milik Mendiang Konglomerat Arifin Panigoro, Pabrik Pupuk Iskandar Muda Kembali Beroperasi Normal
Pabrik pupuk. (Foto: Dok. Antara/Pupuk Iskandar Muda)

Bagikan:

JAKARTA - PT Pupuk Iskandar Muda memastikan pabrik PIM-2 beroperasi kembali dengan pasokan gas dari Medco, salah satu entitas bisnis yang dimiliki mendiang Arifin Panigoro. Dengan begitu, Pupuk Iskandar bisa memenuhi pasokan pupuk di wilayah Sumatera bagian utara.

"Kami tegaskan kembali bahwa pabrik PIM-2 tidak mengalami kendala pasokan gas. Saat ini pasokan gas dari Medco kami yakinkan baik-baik saja," kata Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda Budi Santoso Syarif dalam keterangan tertulisnya dikutip Antara, Minggu 13 Maret.

Budi mengapresiasi langkah-langkah yang dilakukan Kementerian ESDM selama ini untuk mengamankan pasokan gas untuk beroperasinya pabrik-pabrik PT PIM tersebut.

"Kami sangat berterima kasih atas upaya-upaya yang dilakukan Menteri ESDM yang saat ini juga tengah mengupayakan datangnya lima kargo yang diperuntukkan bagi reaktivasi PIM-1," kata Budi.

Dukungan yang diberikan Menteri ESDM untuk reaktivasi ini, kata Budi, sangat membantu terlebih di tengah situasi sulit akibat konflik di Eropa Timur yang menyebabkan banyak negara justru sedang mengalami kekurangan pasokan gas. "Komunikasi kami dengan Kementerian ESDM dan juga SKK Migas cukup intens terkait hal ini," kata Budi.

Budi juga menjelaskan bahwa reaktivasi pabrik PIM-1 yang dilakukan beberapa waktu lalu, menggunakan LNG sisa dari alokasi kargo pada 2021. "Alhamdulillah, pihak Kementerian ESDM akan mengupayakan pengalihan kargo dari tempat lain agar bisa digunakan oleh PIM-1," kata Budi.

Budi menjelaskan pabrik PIM-1 yang sudah bisa beroperasi lagi setelah mati suri selama 10 tahun kini sudah bisa diaktivasi kembali. Namun, saat ini pengoperasiannya sedang dihentikan sementara dan alokasi gasnya akan digunakan sebagai cadangan bagi pabrik PIM-2.

Budi menambahkan bahwa PT PIM pada 2022 menargetkan produksi urea sebesar 640 ribu ton. PIM juga sedang melakukan diversifikasi produk dengan membangun pabrik NPK berkapasitas 500 ribu ton per tahun.

"Dengan adanya pabrik baru dan dukungan kuat dari Kementerian ESDM dalam penyediaan gas untuk reaktivasi PIM-1, insya Allah kami dapat semakin mantap mendukung ketahanan pangan melalui penyediaan pupuk, terutama di wilayah Sumatera Bagian Utara," katanya.

PIM saat ini mempunyai stok pupuk dari lini 1 hingga 3 sebesar 60.563 ton. Angka tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan di wilayah tanggung jawab PT PIM hingga sebulan ke depan. "Pasokan pupuk, khususnya pupuk subsidi, aman sesuai alokasi," kata Budi.