Bagikan:

JAKARTA - Direktur Keuangan PT Bank BTPN Syariah Tbk Fachmy Achmad menyampaikan inovasi ekosistem digital perseroan telah berhasil memenuhi kebutuhan akses masyarakat terhadap layanan perbankan, khususnya segmen pra dan cukup sejahtera.

Dalam acara Editor’s Meeting di Jakarta, Sabtu 11 Februari, ia menyampaikan perseroan melakukan serangkaian inovasi untuk membangun ekosistem digital syariah, diantaranya, pertama, akses keuangan untuk modal kerja produktif (access to finance) bagi nasabah Mitra Tepat.

“Akses untuk modal kerja mulai dapat diperoleh dengan proses digital,” ujar Fachmy, dikutip dari Antara.

Pihaknya telah menyempurnakan layanan e-channel bagi nasabah pendanaan melalui Tepat Mobile Banking dan Internet Banking, untuk mengoptimalkan dan memberikan keamanan dalam bertransaksi, juga sebagai upaya memberdayakan masyarakat inklusi.

Lanjutnya, Inovasi digital kedua adalah memperluas akses pengetahuan (access to knowledge), dengan merancang aplikasi berbasis digital Tepat Daya Platform.

Ia menjelaskan, aplikasi tersebut terintegrasi dengan program pemberdayaan untuk meningkatkan kapasitas nasabah, serta membuka kesempatan bagi seluruh masyarakat terlibat aktif untuk memberdayakan nasabah inklusi perseroan.

Selain itu, perseroan bekerja sama dengan berbagai pihak pada 2022, salah satunya perguruan tinggi, untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa terlibat aktif dalam pemberdayaan masyarakat inklusi.

“Alhamdulillah, aplikasi ini telah mampu melibatkan ratusan mahasiswa di seluruh Indonesia yang terlibat menjadi Sahabat Daya,” ujar Fachmy.

Lebih lanjut, inovasi digital ketiga yaitu memperluas akses persediaan (access to supply) melalui aplikasi Warung Tepat.

Ia menjelaskan nasabah inklusi bisa mendapatkan akses terkait pasokan barang kebutuhan sehari-hari tanpa harus melakukan perjalanan ke sumber kebutuhan.

Selain itu, bank berkode saham BTPS ini telah mendirikan BTPN Syariah Venture Capital (VC) atau VC berbasis syariah pertama di Indonesia.

Ia menjelaskan keberadaan BTPS VC bertujuan untuk mengakselerasi dalam menggaet mitra-mitra strategis demi membesarkan ekosistem digital bagi masyarakat inklusi ke depan.

Dalam kesempatan ini, pihaknya mengungkapkan perseroan meraih laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp1,78 triliun selama tahun 2022, atau terbaik sepanjang sejarah perseroan.

Selain itu, pembiayaan perseroan mencapai Rp11,5 triliun hingga akhir 2022, atau tumbuh 10 persen year on year (yoy), dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp10,4 triliun.