Bagikan:

JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyatakan bahwa penggunaan transaksi pembayaran secara digital bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) termasuk pedagang pasar dan warung akan mempermudah akses ke sektor perbankan.

Dalam Edukasi Digitalisasi Pasar, Warung dan UMKM Jawa Timur di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis 9 Maret, Jerry mengatakan salah satu sistem pembayaran digital yang bisa dimanfaatkan para pelaku UMKM dan pedagang adalah Quick Response Indonesian Standard (QRIS).

"QRIS ini untuk digitalisasi alat pembayaran, yang akan memberikan kemudahan bagi para pedagang," ucapnya, dikutip dari Antara.

Jerry menjelaskan, penggunaan QRIS untuk sistem pembayaran secara digital oleh para pelaku UMKM, pedagang pasar dan pemilik usaha warung yang ada di Indonesia, bisa mempermudah para pelaku usaha tersebut untuk mengajukan akses kredit perbankan.

Menurutnya, pada saat pelaku UMKM atau pedagang akan mengajukan kredit ke sektor perbankan maka arus kas (cash flow) serta administrasi keuangan menjadi salah satu pertimbangan penting.

"Dengan adanya pembayaran digital, akan lebih rapi serta lebih terstruktur dan transparan," ujarnya.

Ia menambahkan, salah satu hal yang penting untuk dilakukan pemerintah kepada para pelaku UMKM termasuk pedagang pasar tersebut adalah langkah sosialisasi pembayaran secara digitaal semakin dikenal masyarakat.

Dukungan dari sektor perbankan, lanjutnya, juga penting terhadap keberlangsungan usaha UMKM, pedagang pasar dan warung yang ada di Indonesia.

Kementerian Perdagangan terus mendorong kolaborasi antara sektor perbankan dengan para pelaku usaha kecil tersebut.

"Kementerian Perdagangan, pasti berkolaborasi dengan sektor keuangan. Karena ini merupakan ekosistem yang harus didukung oleh sektor perbankan," ujarnya.

Sementara itu, Distribution Head 3 PT Bank BTPN Syariah Andi Leon menambahkan, sektor perbankan memberikan dukungan penuh terhadap para pelaku UMKM yang ada. Ada sejumlah program yang disiapkan bagi para pelaku usaha kecil tersebut.

"Keberpihakan kita untuk UMKM itu merupakan prioritas, ada tiga program yang kami jalankan," katanya.

Tiga program tersebut adalah akses finansial berupa pemberian akses permodalan kepada para pelaku UMKM, pedagang pasar dan warung, peningkatan edukasi nasabah dan pembukaan akses pasar untuk UMKM dengan memanfaatkan platform digital.

Di wilayah Malang Raya yang merupakan gabungan dari Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu, BTPN Syariah memiliki kurang lebih sebanyak 58 ribu nasabah, dimana hampir 90 persen merupakan pelaku UMKM.

"UMKM prioritas kami, ada program yang kami siapkan seperti memberikan akses permodalan, edukasi dan akses untuk pasar bekerja sama dengan platform digital, Dagangan," ujarnya.