Bagikan:

BANDUNG - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga melakukan pemantauan harga lewat acara Grebek Pasar di dua pasar yakni Pasar Kosambi, Kota Bandung, dan Pasar Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dari hasil pemantauannya, Wamendag Jerry Sambuaga menuturkan harga sejumlah bahan pokok di dua pasar tersebut mengalami penurunan, seperti ayam negeri, beras, minyak goreng hingga bawang merah dan putih 

"Tadi di Pasar Kosambi, harga sayuran seperti bawang merah turun, terus ayam negeri juga turun dari Rp36 ribu per kilogram menjadi Rp34 ribu per kg," kata Jerry Sambuaga dilansir ANTARA, Sabtu, 15 April. 

Dalam acara Gerebek Pasar tersebut, Wamendag didampingi oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin.

Mereka sempat berdialog dengan sejumlah pedagang, seperti pedagang beras dan pedagang daging ayam di Pasar Kosambi, Kota Bandung. 

Gerebek Pasar digelar dengan tujuan untuk memantau dan memastikan kestabilan harga bahan pokok menjelang hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah, sekaligus mengedukasi pedagang pasar dan pemilik warung untuk bertransformasi secara digital yang sejalan dengan program UMKM Go Digital.

Sementara itu, memasuki tahun keempat hadir di Jawa Barat, startup rural commerce Dagangan melanjutkan komitmennya dengan mendukung Program Digitalisasi Pasar bersama Kementerian Perdagangan dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok jelang IdulfItri.

Dagangan bersinergi dengan Wamendag Jerry Sambuaga dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan kegiatan Grebek Pasar Kosambi, Kota Bandung.

"Bersama startup Dagangan, hari ini saya mengunjungi pasar di daerah Jawa Barat dalam rangka memantau stabilitas harga dan ketersediaan pasokan suplai bahan pokok menjelang Idul Fitri," kata Wamendag.

Startup rural commerce Dagangan memberikan inovasi distribusi rantai pasok kebutuhan pokok lebih efisien bagi pedagang, sehingga mereka bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga murah dan stabil. 

"Pemanfaatan teknologi digital pada model bisnis ini diharapkan bisa meningkatkan omzet pedagang dan pendapatan pengelolaan pasar rakyat," kata Wamendag Jerry Sambuaga.

Melalui Program Digitalisasi Pasar, Dagangan berkontribusi untuk mendorong pelaku UMKM termasuk pedagang pasar dan pemilik warung di Jawa Barat untuk bertransformasi secara digital dalam hal pemasok bahan kebutuhan pokok murah dan bebas ongkos kirim.

Sementara itu, Ryan Manafe selaku CEO & Co-Founder Dagangan mengungkapkan hingga saat ini sudah tahun keempat Dagangan hadir di Jawa Barat, dengan 14 gudang mikro yang tersebar di Bandung, Rancaekek, Padalarang, Cirebon, Kuningan, Sukabumi, dan lainnya. 

Pihaknya telah melayani 5.000 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), termasuk pedagang pasar dan warung sembako, serta mencatatkan total transaksi 300.000 kali yang berdampak pada peningkatan pendapatan mereka sebanyak dua lipat, kata Ryan.

Dengan total 1,49 juta unit, Jawa Barat menempati urutan pertama UMKM terbanyak di Indonesia. 

Tentunya dengan jumlah begitu besar, sektor UMKM memegang peran strategis dalam membangun ekonomi di Jawa Barat, terlihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik Regional Bruto Jawa Barat yang mencapai 57,14 persen di 2022 lalu.

Data ini kemudian menjadi indikator pentingnya percepatan transformasi digital UMKM di Jawa Barat.

Menurut dia, Jawa Barat menjadi titik prioritas bagi Dagangan, di mana secara konsisten, kami menyediakan infrastruktur serta memfasilitasi distribusi produk berkualitas dan terjangkau.

 Melalui model hub-and-spoke yang berfokus pada efisiensi distribusi rantai pasok bahan pokok, Dagangan menjawab dua tantangan utama yang dihadapi oleh pedagang Jawa Barat, yaitu stabilitas suplai bahan pokok dan harga yang cenderung tinggi,” kata Ryan.