JAKARTA - Perusahaan Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) memastikan pelaku usaha tak mengambil untung dari penjualan beras medium Bulog yang disalurkan melalui operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke ritel-ritel modern.
Direktur Utama Bulog, Budi Waseso alias Buwas mengatakan, harga jual beras yang dilepas di ritel-ritel modern sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yakni sebesar Rp9.450 per kilogram (kg).
Adapun beras yang dijual Bulog di ritel modern dalam bentuk kemasan 5 kg. Artinya masyarakat dapat membeli beras Bulog dengan harga yakni Rp47.250 per 5kg.
Buwas sapaan akrab Budi Waseso meyakini pelaku usaha ritel modern tidak mengambil untung dari transaksi tersebut.
Pasalnya, dia pernah menekankan beras operasi pasar tidak boleh diambil keuntungannya.
“Harga jual beras Bulog di retail sama, Rp9.450 per kg seperti di pasar tradisional. Beliau (pelaku usaha retail) tidak mengambil margin. Ini luar biasa,” kata Buwas saat ditemui di kawasan Hypermart Puri Indah, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa, 8 Februari.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey mengungkap bahwa harga beras Bulog yang didapat peritel dari distribution center (DC) adalah sebesar Rp8.625 per kg.
Dari harga yang didapat peritel tersebut terdapat selisih sekitar Rp825 per kg dari harga eceran tertinggi (HET) Rp 9.450 per kg.
Selisih atau margin tersebut, kata Roy. dipakai untuk biaya bongkar muat, ongkos angkut ke outlet, hingga biaya merchandise untuk menempati rak toko.
Karena itu, kata Roy, selisih tersebut dinilai cukup tipis untuk menutupi biaya-biaya distribusi hingga sampai ke outlet retail.
“Jadi kita bisa berhitung, sehingga Pak Dirut Bulog menyatakan tidak ada margin. Ya memang tidak ada margin. Ini tipis sekali. Bagi kami intinya satu ketersediaan pangan, dan menjaga ketersediaan harga,” ujarnya.
Roy juga menjamin harga beras operasi pasar Bulog yang dijual di ritel modern tidak akan melebih HET yang telah ditetapkan pemerintah.
“Kita pastikan jual sesuai HET dan kita karena langsung dari Bulog tidak lansung lewat distributor dan agen, kita bisa pastikan harga tersebut tidak lebih dari HET,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Roy juga mengatakan bahwa beras Bulog ini menjadi satu alternatif pilihan bagi masyarakat.
Mengingat beras tersebut merupakan beras kualitas premium namun dijual dengan harga medium.
“Beras ini kualitasnya premium, tapi harganya medium. Ini adalah beras yang ditunggu masyarakat sebenarnya. Stigma yang mengatakan beras Bulog kurang baik, kurang bagus dan sebagainya ternyata kita saksikan hari ini stigma itu sudah tidak ada,” katanya.
BACA JUGA:
Adapun beras Bulog yang sudah masuk ke jaringan ritel modern baik Ramayana, Hypermarket, Transmart dan Indogrosir sebanyak 500 ton.
“Per dua hari ini sudah masuk 150 ton toko ini di Hypermart, sehari 75 ton tapi kita kemarin ritel yang jual SPHP sudah ada di Ramayana, Indogrosir, Transmart sudah ada 500 ton,” tuturnya.