JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terkoreksi pada perdagangan Selasa 7 Februari, setelah kemarin merosot 37,94 poin atau 0,55 persen ke level 6.873,79.
Phintraco Sekuritas dalam risetnya menilai secara teknikal IHSG memvalidasi signal minor bearish reversal dari pola spinning top melalui pelemahan Senin 6 Februari.
"Waspadai potensi koreksi lanjutan dengan critical support level terdekat di kisaran 6.800-6.830 yang bertepatan dengan MA20 dan MA50 pada perdagangan Selasa," jelas Riset Phintraco Sekuritas.
Oleh sebab itu, Phintraco Sekuritas memprediksi support IHSG di 6.830 dan resistance pada level 6.920. Pelemahan IHSG terjadi ketika realisasi pertumbuhan PDB Indonesia tahun 2022 sebesar 5,31 persen yoy lebih besar dari perkiraan yang sebesar 5,29 persen yoy.
"Pertumbuhan net export menjadi salah satu mover utama pertumbuhan ekonomi di tahun 2022," jelas riset Phintraco Sekuritas.
Dengan kecenderungan moderasi harga komoditas sejak Desember 2022, pasar mengkhawatirkan penurunan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2023.
BACA JUGA:
"Hal ini diperkuat dengan kondisi sektor energi (-0,86 persen) yang menjadi salah satu sektor IHSG yang melemah paling signifikan di Senin," jelasnya.
Di sisi lain, kondisi tersebut memperkuat keyakinan bahwa kondisi suku bunga sudah hampir berada di puncak mengingat moderasi harga komoditas berpotensi memicu akselerasi penurunan inflasi.
Beberapa saham yang dapat diperhatikan menurut Phintraco Sekuritas, adalah BBNI, BBTN, EXCL, PGAS dan UNVR.