Tak Cuma Kencan, <i>Online Dating</i> Juga Ada di Ekonomi, Eks Menkeu Chatib Basri Jelaskan Maksudnya
Chatib Basri (kanan) bersama istri Dana Iswara (Foto: Instagram @chatibbasri)

Bagikan:

JAKARTA – Mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri tertarik menjelaskan fenomena ‘online dating’ dari sisi kegiatan ekonomi. Hal itu dia sampaikan lantaran merasa tertantang untuk menjawab persoalan yang terjadi saat ini.

“Beberapa pekan lalu ada sebuah pertanyaan yang diajukan ke saya bagaimana menjelaskan fenomena online dating dari perspektif ekonomi. Ini adalah sebuah pertanyaan yang baik, karena date itu terjadi jika demand bertemu dengan supply,” ujarnya melalui pesan virtual akhir pekan ini.

Menurut Chatib, date yang dimaksud harus bersifat simetris dengan asumsi informasi yang disampaikan adalah yang sebenar-benarnya. Akan tetapi bagaimana jika informasi itu tidak yang sebenar-benarnya?

“Maka akan ada risiko yang dalam ekonomi disebut asymmetric information. Hal ini mengingatkan saya pada pada sebuah paper yang ditulis oleh pemenang nobel ekonomi, George Akerlof dengan judul The Market for Lemons,” tuturnya.

Eks Menteri Keuangan era SBY itu menjelaskan bahwa pasar online dating memiliki kecenderungan untuk memberi informasi secara tidak sebenarnya alias hanya yang baik-baik saja. Malahan, ada pula pasar yang memberi penjelasan secara berlebih-lebihan.

“Alasannya tentu dia ingin dirinya laku. Tetapi di sisi lain orang menyadari mengenai risiko ini, sehingga informasi yang diterima cenderung tidak sepenuhnya percaya,” imbuh dia.

Apa implikasinya pada pasar online dating tadi? Chatib menyebut ada kemungkinan mereka yang memberikan profil sebenarnya, setiap kali mereka menerima informasi maka akan ada risiko profil yang mereka terima (dari orang lain) itu bukan yang sesungguhnya.

“Sehingga mereka yang memberi profil sesungguhnya akan meninggalkan pasar. Sementara yang tersisa di dalam pasar online dating adalah mereka yang mungkin profilnya tidak sejalan dengan profil yang sebenarnya. Maka terjadilah apa yang disebut dalam ekonomi sebagai adverse selection. Di dalam konsep ini maka online dating hanya bisa berjalan dengan baik jika informasi diberikan secara sempurna,” tutup Chatib.