Bagikan:

JAKARTA - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta saran dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, tekait sosok yang tepat untuk mengisi posisi Dirjen Pajak Kementerian Keuangan dalam pemerintahannya mendatang.

Menanggapi hal ini, Erick Thohir mengatakan, dirinya tidak punya otoritas untuk menilai sosok yang tepat. Menurut dia, hal ini menjadi domain dari pemerintahan selanjutnya.

Lebih lanjut, Erick bilang, sama halnya dengan calon menteri kekuangan (menkeu) pada kabinet kerja Prabowo-Gibran.

Kata dia, dirinya tidak memiliki kapasitas untuk menilai siapa yang cocok dan tidak cocok.

“Sama juga ketika bicara menkeu, menkeu, saya bilang saya enggak pernah ngomong, saya enggak pernah ngusulin. Saya cuma didoorstop media waktu itu, pendapat saya apa, saya jelas, saya tidak punya otoritas menilai siapa menkeu ke depan,” tuturnya ditemui di sela-sela acara Mandiri Investment Forum, di Jakarta, Selasa, 5 Maret.

“Saya enggak menjadi bagian itu, itu bagian presiden dan wakil presiden terpilih, bukan saya, saya enggak tahu itu,” sambungnya.

Erick mengaku bukan dirinya saja yang dimintai saran, namun ada juga mantan Menteri Keuangan 2013-2014 Chatib Basri.

Alih-alih menyebutkan nama, Erick justru meminta untuk menunggu saja siapa sosok yang nantinya akan dipilih.

“Ketika beliau minta masukan pasti kan enggak saya saja, Pak Chatib diminta masukan, saya diminta. Ya mungkin kita coba lihatlah siapa yang terbaik. Karena beliau itu kan menekankan bahwa perpajakan ini harus menjadi terus pertumbuhan ekonomi, di mana salah satu yang beliau dorong rasio pajak,” jelasnya.

Meski begitu, Erick menilai, Prabowo Subianto adalah sosok yang simple dan genuine. Bahkan, apa adanya.

“Pak Prabowo orangnya itu genuine, orangnya itu simple, apa adanya, dia gak menutup-nutupi. Statement Pak Prabowo yang paling penting kan bahwa beliau ingin dibantu semua orang bagus, yang terbaik. Tetapi kan seleksinya di beliau, bukan di saya,” katanya.

Sebelumnya, Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta saran dari Menteri BUMN Erick Thohir hingga Menteri Keuangan 2013-2014 Chatib Basri terkait sosok yang tepat untuk mengisi posisi Dirjen Pajak Kementerian Keuangan.

Awalnya, Prabowo menyinggung mengenai tax ratio atau rasio pajak Indonesia yang saat ini sekitar 10 persen. Sementara, negara tetangga seperti Malaysia sudah di angka 16 persen.

“Thailand, Malaysia semuanya di angka 16 persen. Vietnam, Kamboja sekitar 16 hingga 17 sampai 18 persen,” katanya dalam acara Mandiri Investment Forum 2024 di Jakarta, Selasa, 5 Maret.

Prabowo bilang, peningkatan rasio pajak ini bisa dilakukan. Karena itu, dia mengaku akan menggenjotnya jika terpilih menjadi presiden periode 2024-2029.

Untuk meningkatkan rasio pajak ini, Prabowo pun lantas meminta saran kepada Erick Thohir hingga Chatib Basri terkait siapa yang cocok dijadikan Dirjen Pajak.

“Pak Erick, Pak Darmawan (Dirut Bank Mandiri), Pak Kartika (Wamen BUMN), Pak Chatib, mohon berikan saran kepada saya siapa yang kira-kira bisa dijadikan Dirjen Pajak,” katanya.