JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total emisi obligasi dan sukuk sepanjang 2023 mencapai 6 emisi dari 5 emiten yang senilai Rp4 triliun.
Mengutip data BEI, Jakarta, Sabtu, 4 Februari 2023, dengan keseluruhan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 512 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp448,87 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 124 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 188 seri dengan nilai nominal Rp5.376,04 triliun dan USD452,11 juta. EBA sebanyak 11 emisi senilai Rp5,36 triliun.
Selama sepekan ini, terdapat pencatatan 3 obligasi dan 1 sukuk. Dimulai pada Senin, 30 Januari, obligasi berkelanjutan V BFI Finance Indonesia Tahap III Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp1,1 triliun.
Hasil pemeringkatan PT Fitch Rating Indonesia terhadap obligasi tersebut adalah A+(idn) (single A plus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Di hari yang sama, obligasi berkelanjutan III Indah Kiat Pulp & Paper Tahap IV Tahun 2023 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Indah Kiat Pulp & Paper Tahap IV Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp1,07 triliun dan Rp675,51 miliar.
BACA JUGA:
Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia untuk obligasi dan sukuk ini adalah idA+ (Single A Plus) dan idA+(sy) (Single A Plus Syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank KB Bukopin Tbk.
Selanjutnya, obligasi berkelanjutan I Voksel Electric Tahap II Tahun 2023 yang diterbitkan PT Voksel Electric Tbk (VOKS) mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal Rp100 miliar.
Hasil pemeringkatan PT Kredit Rating Indonesia untuk obligasi tersebut adalah idA- (Single A Minus). Bertindak sebagai Wali Amanat emisi ini adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.