Pertamina Bakal Tindak Tegas Kontraktor yang Lalai Terapkan K3
Foto: Dok. Antara

Bagikan:

JAKARTA - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) akan menindak tegas kontraktor yang lalai menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terkait Derison Siregar (23) pekerja minyak yang meninggal di sumur minyak di Desa Minas Barat, Kabupaten Siak, Riau.

"Jika ditemukan ketidakpatuhan dalam pelaksanaan kerja, maka akan membawa konsekuensi berupa tindakan tegas sampai dengan sanksi hitam dari daftar rekanan," kata Direktur Utama PHR Jaffee A Suardin dalam keterangannya, dikutip dari Antara, Senin 23 Januari.

Jaffee A Suardin mengatakan PT PHR menanggapi insiden kecelakaan kerja dengan serius dan melaksanakan proses investigasi bersama para pemangku kepentingan, seperti SKK Migas Sumbagut, Ditjen Migas ESDM, Disnaker Riau, dan Kepolisian Daerah Provinsi Riau.

Ia mengatakan semua pihak langsung terjun ke lapangan untuk memantau, menginvestigasi menyeluruh, dan memastikan aspek keselamatan pekerja menjadi prioritas utama dalam menjalankan operasi.

"PHR meminta seluruh kontraktor/mitra kerja untuk menampilkan kinerja berkualitas dan melaksanakan kegiatan operasi dengan memperhatikan, mengedepankan, menerapkan K3 secara seksama, dan berkesinambungan," katanya.

PHR, katanya, senantiasa mengupayakan keselamatan kerja dan akan terus menjadikan prioritas utama dalam operasi di WK Rokan.

PT PHR merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah "Subholding Upstream" PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018.

Pertamina mendapatkan amanah Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021. Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya.

Proses transisi berjalan selamat, lancar, dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041. Daerah operasi WK Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau.

Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul ("gathering stations"). WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi Pertamina. Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat, dan lingkungan.