Bagikan:

JAKARTA - Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik, Perum Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan pihaknya selaku operator akan mengikuti kebijakan yang ditetapkan pemerintah terkait dengan batas izin impor beras.

Pernyataan tersebut sekaligus menanggapi keputusan Menteri Pedagangan Zulkifli Hasan yang akan menutup keran impor beras pada akhir Januari 2023.

“Intinya kita Bulog sebagai operator mengikuti pemerintah,” tuturnya kepada wartawan di Cilegon, Banten, Minggu, 15 Januari.

Meski begitu, Suyamto menekankan pihaknya akan mengusahakan untuk memenuhi kuota beras impor sebanyak 500.000 ton.

“Tetap kita upayakan. Kita upayakan,” katanya.

Seperti diketahui, Bulog mendapatkan penugasan izin impor beras dengan kuota sebanyak 500.000 ton dari beberapa negara. Seperti Pakistan, Myanmar, Vietnam dan Thailand.

Pada tahap pertama, 200.000 ton beras akan didatangkan ke Indonesia. Namun hingga saat ini, baru teralisasi 120.000 ton dan direncanakan akan masuk seluruhnya di akhir Januari.

Sementara, untuk tahap kedua sebanyak 300.000 ton akan masuk di awal Februari. Rencananya, perdana masuk sebanyak 15.000 ton dari Vietnam dan bertahap masuk hingga tanggal 28 Februari mendatang.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menekankan bahwa pihaknya akan menutup keran impor beras selambat-lambatnya hingga akhir Januari 2023.

Alasannya, kata Zulhas, Indonesia sebentar lagi akan masuk ke musim panen raya pada Februari mendatang.

“Beras Januari end, enggak boleh lagi. Januari. Enggak bisa lagi, saya kasih izin sampai Januari. Abis itu enggak bisa lagi,”ujarnya di Cilegon, Banten, Minggu, 15 Januari.