Bagikan:

JAKARTA - Jatuh bangun dan kesalahan merupakan salah satu bagian terpenting dalam bisnis. Alih-alih membuat menyerah, seorang pebisnis akan belajar dari kesalahan tersebut dan mulai membangun usahanya lagi.

Namun hal ini bukan berarti kesalahan dalam berbisnis tersebut sepenuhnya tidak bisa dihindari. Ada beberapa kesalahan berbisnis yang sebaiknya Anda hindari sepenuhnya. Berikut ini 7 di antaranya:

1. Memiliki Mindset Pedagang, dan Bukan Pebisnis

Meskipun sama-sama menjual barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan, namun pedagang dan pebisnis adalah dua entitas yang berbeda. Perbedaannya terletak dari pola pikir mereka.

Seorang pedagang akan senang apabila dagangannya habis terjual dengan tanpa memikirkan inovasi dan masa depan usahanya. Hal ini tak jarang membuat mereka menjual barang-barang yang sedang trending di pasaran saja. Ketika trend tersebut luntur, maka mereka akan beralih menjual barang lainnya.

Di satu sisi hal ini bagus karena itu artinya pedagang tersebut menyesuaikan diri dengan trend yang berjalan. Namun usahanya ini tidak berkelanjutan karena apabila trend luntur, sementara masih banyak barang dagangan yang tidak laku, ini artinya total nilai barang dagangan tersebut akan masuk sunkcost.

Hal ini berbeda dengan mindset pebisnis. Seorang pebisnis ingin usahanya sukses dalam jangka panjang, sehingga dia akan memikirkan inovasi produk yang dijual, serta berbagai strategi penjualan dengan matang. Apabila barang dagangan tersebut tidak laku, maka seorang pebisnis akan melakukan evaluasi terhadap bisnisnya.

2. Tidak Memisahkan Uang Pribadi dan Bisnis

Kesalahan kedua yang sering dilakukan oleh pelaku usaha kecil dan mikro adalah tidak memisahkan uang pribadi dan bisnis. Seringkali uang hasil penjualan barang dan jasa juga digunakan untuk konsumsi dan tidak dibagi mana yang untuk keuntungan usaha dan bisa digunakan untuk konsumsi dan mana uang yang seharusnya dipakai untuk membeli barang baru.

Tidak hanya itu, pelaku usaha kecil, terutama yang memiliki mindset pedagang tidak jarang juga tidak menyisihkan sebagian keuntungan usahanya untuk pengembangan bisnis. Padahal uang yang disisihkan ini penting sebagai bekal untuk mengembangkan bisnis di masa depan.

3. Tidak Memiliki Catatan Keuangan

Masih terkait dengan keuangan, salah satu kesalahan terbesar dari usaha kecil adalah tidak memiliki catatan keuangan, meskipun hanya berupa catatan di buku tulis. Selain berguna untuk memisahkan uang pribadi dan bisnis, catatan keuangan ini juga berguna jika UMKM ingin mencari tambahan modal via bank.

Bank tentu akan lebih menghargai UMKM yang memiliki catatan keuangan yang rapi walaupun hanya di atas kertas. Hal ini karena, secara tidak langsung catatan tersebut membuktikan komitmen pengusaha terhadap bisnisnya.

4. Tidak Beradaptasi Dengan Teknologi

Banyak pengusaha kecil saat ini kehilangan pendapatan nyakarena pelanggannya lari menggunakan online marketplace. Tidak jarang dari mereka yang menganggap hal ini sebagai fenomena biasa karena rezeki ada di tangan tuhan.

Padahal, supaya bisa bertahan di tengah gempuran teknologi digital seperti saat ini adalah dengan membuka toko online. Toh saat ini membuka dan mengelola toko online bisa lebih mudah menggunakan ShopKey. Dengan menggunakan aplikasi ini, pengusaha UMKM tidak perlu berpindah dari satu aplikasi online marketplace ke aplikasi lainnya untuk mengelola penjualan.

Selain itu, aplikasi ShopKey juga disiapkan untuk pengusaha toko online supaya bisa membuat katalog produk dengan mudah dan praktis, serta mengelola media sosial dengan mudah juga.

5. Tidak Melakukan Pemasaran

Salah satu mindset yang sering dijumpai di pengusaha kecil di Indonesia adalah mindset “kalau laku alhamdulillah, kalau tidak ya tidak apa-apa”. Mindset seperti ini sebenarnya tidak ada salahnya, yang salah adalah pengusaha yang memiliki mindset ini cenderung tidak melakukan strategi marketingapapun untuk mengenalkan jasa dan produknya ke konsumen atau mempertahankan konsumen lama.

Padahal, marketing atau pemasaran adalah salah satu faktor penting untuk menjadi pebisnis sukses. Sebab, semakin banyak orang kenal dan mengetahui kualitas produk yang ditawarkan, semakin besar pula kemungkinan mereka untuk membeli produk tersebut.

Tidak semua teknik pemasaran juga harus menggunakan media sosial dan internet. Pengusaha kecil bisa memasarkan produknya menggunakan offline marketing, seperti menyebarkan brosur, membuat keanggotaan, diskon dan lain sebagainya.

6. Tidak Memiliki Skill Komunikasi yang Baik

Skill komunikasi yang baik dibutuhkan oleh pedagang maupun pebisnis supaya bisa meyakinkan konsumen untuk membeli produk mereka. Selain itu bagi pebisnis, kemampuan ini juga dibutuhkan untuk melakukan negosiasi, entah itu dengan supplier, bank, maupun calon mitra lainnya.

Skill komunikasi ini termasuk kemampuan komunikasi menggunakan bahasa tubuh (non-verbal). Misalnya, seringkaliseorang pengusaha kecil memasang wajah masam dan kata-kata yang tidak sebaiknya digunakan untuk melayani pelanggan, khususnya di jam tutup toko atau ketika pelanggan bersikap seenaknya sendiri.

Tentu saja pelayanan yang buruk seperti ini justru akan membuat pelanggan tidak tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan oleh pengusaha tersebut dan sebagai pengusaha, sabar menghadapi pelanggan adalah kunci kesuksesan.

7. Tidak Menyesuaikan Dengan Kebutuhan Pasar

Salah satu tantangan menjadi seorang pengusaha adalah menemukan titik temu antara membuat produk sesuai dengan trend atau permintaan pasar yang sedang berlaku dengan membuat produk yang sesuai dengan visi dan misi pengusaha itu sendiri.

Misalnya, seorang pengusaha batik memiliki visi dan misi untuk menjaga kesenian batik tulis agar tetap hidup dan lestari. Namun di sisi lain seiring dengan tingginya permintaan batik, batik cap cenderung lebih diminati karena bisa dibuat untuk keperluan masal (mass produced) meskipun motifnya seringkali sama.

Untuk menyiasati hal ini, seorang pengusaha batik bisa membuka lini usaha batik cap dan batik tulis sekaligus. Tentunya dengan catatan pola dan kain batik tulis dibuat berbeda dan custom, sehingga harganya bisa lebih mahal.

Kesalahan lain yang umum didapati pada pengusaha kecil, khususnya yang berada di pasar adalah tidak membentuk organisasi pedagang. Padahal, adanya kerja sama pedagang ini penting untuk membantu pengusaha mendapatkan keahlian baru, atau mendapatkan klaim apabila terjadi sesuatu pada tempat mereka berjualan.

Selain itu, kerja sama antar pedagang ini juga bisa menginisiasi terbentuknya koperasi. Adanya koperasi yang dikelola dan diawasi dengan baik dapat menjadi alternatif pembiayaan mikro untuk pengusaha kecil.

Jika Anda ingin menjadi pengusaha sukses, ke-7 kesalahan di atas tidak seharusnya menjadi halangan, melainkan menjadi tantangan yang sebaiknya diselesaikan. Sebab, selain ke-7 kesalahan di atas, Anda juga akan menghadapi berbagai kesalahan lainnya yang bisa membuat bisnis Anda semakin dewasa.