Bagikan:

JAKARTA – Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan, meski stabilitas sistem keuangan saat ini terjaga baik namun perlu dicermati risiko di tengah ketidakpastian global yang dapat menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Menurut dia, situasi tersebut sangat mungkin memberi imbas kepada industri finansial nasional, termasuk juga perbankan. Meski begitu, dia meminta pelaku usaha untuk tetap optimistis namun waspada.

“Beberapa risiko yang perlu diwaspadai perbankan antara lain scarring effect pandemi COVID-19, kenaikan yield surat berharga, potensi depresiasi rupiah dan penurunan likuiditas,” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Selasa, 10 Januari.

Dian menjelaskan, dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, kebijakan perbankan ke depan antara lain diarahkan pada penguatan pengaturan dan pengawasan.

“OJK ingin mengembangkan industri perbankan yang sehat, efisien dan berintegritas. Oleh karena itu, kami terus melakukan penguatan early warning system sehingga dapat lebih awal mendeteksi permasalahan keuangan maupun aspek lain sebelum berlarut-larut dan menjadi besar,” tuturnya.

Dian menambahkan, otoritas akan pula melanjutkan konsolidasi perbankan terutama terhadap perbankan syariah, bank pembangunan daerah (BPD) dan BPR/BPRS.

“Konsolidasi BPD dilakukan melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB) Terintegrasi. Hal ini penting, karena bank berskala besar dapat memenuhi kebutuhan likuiditas dan permodalan serta tercipta sinergi dalam perluasan produk dan layanan perbankan, penguatan tata kelola dan infrastruktur (teknologi dan SDM), peningkatan customer base,” jelasnya.

Melalui berbagai bauran strategi pengawasan dan kebijakan tersebut, OJK optimistis perbankan ke depan akan lebih resilient dalam menghadapi tingginya ketidakpastian perekonomian global.

“OJK akan terus memantau perkembangan kondisi perekonomian global dan domestik untuk memastikan bahwa kebijakan yang diterapkan akan tetap efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” katanya.

“Selain itu OJK akan senantiasa proaktif dan memperkuat kolaborasi dengan para stakeholder dalam menjaga kondisi dan kinerja perbankan yang sehat,” tutup Dian.