Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI akan membagikan dividen interim ke pemegang sahamnya maksimal sebesar Rp8,63 triliun atau Rp57 per lembar saham.

Dari total nilai tersebut, dividen interim sebesar maksimal Rp4,59 triliun disetorkan kepada pemerintah dan selebihnya sebesar kurang lebih Rp4,04 triliun akan dibagikan kepada publik. Dividen interim merupakan dividen sementara yang dibayarkan kepada pemegang saham sebelum ditetapkannya penggunaan laba tahunan perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pembagian dividen interim ini merupakan bukti konkret komitmen BRI sebagai perusahaan BUMN yang memberikan kontribusi nyata bagi negeri. Dia menekankan bahwa BRI adalah banknya rakyat. BRI berbisnis dengan rakyat dan diproses dengan caranya rakyat.

"Keuntungan BRI dikembalikan ke rakyat lewat pajak dan dividen. Sudah semestinya BRI adalah bank yang selalu didukung oleh rakyat," kata Sunarso dalam siaran pers, Jumat 30 Desember.

Adapun timeline pembagian dividen interim saham BBRI, untuk Cum Date Pasar Reguler dilaksanakan pada Senin, 9 Januari 2023. Kemudian untuk Cum Date Pasar Tunai dan Recording Date dilaksanakan pada Rabu, 11 Januari 2023. Payment Date dilaksanakan pada Jumat, 27 Januari 2023.

Kata Sunarso, BRI telah memiliki 4 syarat untuk tumbuh secara berkelanjutan. Pertama,ada kejelasan sumber pertumbuhan baru melalui Holding Ultra Mikro atau Holding UMi.

Kedua, BRI memiliki kecukupan modal yang sangat kuat, dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) BRI saat ini mencapai 26,14 persen. Ketiga, BRI memiliki kecukupan likuiditas, dimana Loan to Deposit Ratio (LDR) BRI sebesar 88,51 persen.

"Keempat, quality of growth, atau kualitas dari pertumbuhan itu sendiri, dimana NPL BRI hingga kuartal III/2022 berada pada level 3,09 persen," kata Sunarso.

Dia melanjutkan pertumbuhan bisnis BRI yang kuat juga tercermin dari kinerja keuangan yang solid hingga akhir September 2022. Dalam 9 Bulan, BRI Group mencatatkan laba senilai Rp39,31 triliun atau tumbuh 106,14 persen year on year (yoy) dengan total aset meningkat 4,00 persen yoy menjadi Rp1684,60 triliun.

Dari aspek penyaluran kredit, total pembiayaan BRI Group tercatat sebesar Rp1.111,48 triliun atau tumbuh 7,92 persen yoy. Secara khusus, portofolio kredit UMKM BRI tercatat meningkat sebesar 9,83 persen yoy dari Rp852,12 triliun pada akhir September 2021 menjadi Rp935,86 triliun pada akhir September 2022.