JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN resmi menjadi bank kustodian dan menargetkan dapat mengelola dana dari nasabah institusi yang menggunakan jasa kustodian sekitar Rp12 triliun pada setahun pertama.
Sebagai informasi, menutup tahun 2022, BTN resmi mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 17 November lalu untuk memperluas lini jasa layanannya di sektor perbankan dengan menjadi bank kustodian.
"Kami juga berharap ada peningkatan pendapatan bank di luar pendapatan dari bunga kredit atau fee based income, dimana jasa kustodian berkontribusi sekitar Rp3,6 miliar pada tahun pertama dan dapat menembus Rp7 miliar dalam 5 tahun mendatang," ujar Wakil Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari Antara, Selasa 27 Desember.
Nixon berkomitmen untuk memberikan layanan yang cepat, tepat, dan akurat kepada nasabah yang menggunakan jasa kustodian dengan didukung oleh SDM, infrastruktur, dan sistem kustodian yang berkualitas.
"BTN sebagai lembaga penunjang di pasar modal berperan sebagai wali amanat untuk institusi yang menerbitkan obligasi dan agen pemantau untuk perusahaan yang menerbitkan Medium Term Notes (MTN) dan BTN juga telah bertindak sebagai bank administrator Rekening Dana Nasabah," kata Nixon.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Uriep Budhi Prasetyo menyampaikan kerja sama dengan BTN sebagai pemegang rekening KSEI merupakan salah satu upaya untuk memperluas jaringan pasar modal kepada masyarakat.
"Bergabungnya BTN sebagai pemegang rekening KSEI diharapkan dapat semakin mempermudah proses administrasi dan penyimpanan efek, atau dengan kata lain mempermudah investor untuk dapat berinvestasi di pasar modal," kata Uriep.
BACA JUGA:
Ia juga berharap bergabungnya BTN sebagai pemegang rekening KSEI dapat mempermudah proses administrasi dan penyimpanan efek, atau dengan kata lain mempermudah investor untuk dapat berinvestasi di pasar modal.
"Kerja sama dengan Bank BTN sebagai pemegang rekening KSEI menambah jumlah bank kustodian menjadi total 24 bank," kata Uriep.
Menurut dia, langkah ini sejalan dengan peningkatan jumlah investor pasar modal yang telah mencapai 10,24 juta investor hingga 16 Desember 2022, atau naik 36,7 persen yoy dibandingkan periode sama tahun lalu.